Find Us On Social Media :

Kebiasaan Orang Jepang Wajib Ditiru, Bangun Tidur Pagi Minum Air Putih

Bangun tidur pagi minum air putih disarankan untuk kesehatan.

GridHEALTH.id - Tahu kah, minum air putih saat bangun tidur terbukti merupakan metode yang ampuh dalam menjaga kebugaran dan kesehatan.

Masyarakat Jepang telah terbiasa dengan hal ini, dimana mereka senantiasa rutin minum di pagi hari.

Jika kita rutin bangun tidur pagi minum air putih, manfaatnya mengencangkan kulit, terhindar dari diabetes dan obesitas, mengobati penyakit mata, kelain tubuh serta masih banyak lagi.Untuk lebih jelasnya, berikut aneka manfaat bangun tidur pagi minum air putih, seperti dikutip dari dinkes.deliserdangkab.go.id;Meningkatkan MetabolismeMinum air putih dalam keadaan perut kosong dapat meningkatkan proses metabolisme dalam tubuh.

Peningkatan metabolisme menjadi sangat penting bagi mereka yang sedang menerapkan diet ketat.

Dengan meningkatnya proses metabolisme, itu artinya sistem pencernaan menjadi lebih baik.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun Akan Dilaksanakan di Sekolah, Perhatikan Syaratnya Ini

Membantu menghilangkan Racun Dalam TubuhMalam hari adalah dimana tubuh memperbaiki diri serta mengeluarka semua racun yang ada di dalamnya.

Ketika meminum air di pagi hari dalam keadaan perut kosong, artinya racun dalam tubuh dibersihkan dengan air tersebut.Mencegah Kenaikan Berat BadanSaat meminum air putih di pagi hari, hal tersebut secara tidak langsung dapat mencegah kenaikan berat badan.

Sebab dengan minum di pagi rasa lapar dan hasrat ingin makan akan sedikit berkurang.

Baca Juga: Gejala Demam Rift Valley, Infeksi yang Ditularkan dari Gigitan NyamukManfaat yang akan kita dapatkan ketika memutuskan rutin minum disetiap pagi tidak tanggung-tanggung, diantaranya ialah damat mengencangkan kulit, terhindardari diabetes dan obesitas, mengobati penyakit mata, kelain tubuh serta masih banyak lagi.Kenapa itu bisa terjadi?Ketahuilah, 70 persen dari tubuh kita berupa air, apabila kebutuhan air dalam tubuh tidak dapat terpenuhi maka sudah dapat dipastikan tubuh akan mengalami gangguan, baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Baca Juga: Obat Alami Daun Mangga, Ini 6 Khasiatnya Yang Belum Banyak Diketahui

Hal inilah yang menyebabkan minum air di pagi hari menjadi sangat penting

Tapi hati-hati, dalam sehari kita tidak boleh over minum air putih.

Rumus minum sesuai kebutuhan kita adalah 300cc per kilogram berat badan.

Ini penting diperhatikan, sebab terlalau banyak minum air putih justru bisa mengganggu kesehatan ginjal. Bahkan tidak mungkin membuat ginjal bermasalah.

Menurut Dr Tunggul Situmorang, SpPD-KGH "Ada persepsi yang agak keliru bahwa untuk memelihara ginjal harus minum banyak. Salah betul. Untuk memelihara fungsi ginjal harus minum cukup, bukan banyak," jelasnya pada perayaan Hari Ginjal Sedunia bersama Kalbe, Rabu (10/3/2021).

Baca Juga: Vaksin Booster Gratis Bagi Peserta BPJS, Menkes: 'Diberikan Tahun Depan'Ketua Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia, dr. Aida Lydia, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (8/3/2018), mengungkapkan hal yang sama."(Terlalu) banyak minum air putih bisa sebabkan gangguan elektrolit di darah. Kadar natrium dan kalium dalam darah berkurang, sedangkan kadar cairan di tubuh meningkat sel tubuh jadi membengkak,” ujar Aida pada Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, beberapa waktu silam.Pembesaran sel tubuh terjadi karena banyak natrium yang larut dan menghilang dari dalam tubuh. Padahal, natrium bertugas mengikat air.

Baca Juga: Sering Muncul Tanpa Disadari, Begini Cara Deteksi Dini Diabetes

Akibatnya, volume darah pun berkurang hingga membuat tekanan darah menurun. Selanjutnya, detak jantung terpacu lebih kuat.Selain itu, Aida mengatakan, kerja ginjal juga akan semakin berat karena harus menyaring cairan yang berlebih.Dikhawatirkan, glomerulus pada ginjal tidak kuat melakukan fungsi filtrasi. Dampaknya bisa menimbulkan gangguan pada ginjal.

Jadi minum yang cukup, bukan banyak minum.(*)

Baca Juga: Angka Kejadian Leukimia Tinggi di Indonesia, YKI Gelar Pelatihan Deteksi Dini Leukimia dan Kanker Anak bagi Dokter Umum dan Tenaga Analis