Find Us On Social Media :

Mirip, LADA Sering Dikira Diabetes Tipe 2, Padahal Ini Gejala Khasnya

GridHEALTH.id - LADA adalah singkatan dari Latent Autoimmune Diabetes of Adulthood. LADA adalah bentuk diabetes tipe 1 yang berkembang kemudian menjadi dewasa.

Menurut UK Prospective Diabetes Study menemukan bahwa antibodi khusus untuk kasus LADA ditemukan di antara 6% dan 10% kasus diabetes. Di antara orang yang didiagnosis dengan diabetes pada usia lebih muda dari 35 tahun, LADA dapat menyebabkan hingga 25% kasus.

LADA cenderung berkembang lebih lambat daripada diabetes tipe 1 di masa kanak-kanak dan, karena LADA terkadang tampak mirip dengan diabetes tipe 2, dokter mungkin salah mendiagnosis LADA sebagai diabetes tipe 2.

Alasan mengapa LADA sering disalahartikan sebagai diabetes tipe 2 karena berkembang dalam jangka waktu yang lebih lama daripada diabetes tipe 1 pada anak-anak atau orang dewasa yang lebih muda.

Sedangkan diabetes tipe 1 pada anak-anak cenderung berkembang dengan cepat, terkadang dalam hitungan hari, LADA berkembang lebih lambat, terkadang selama beberapa tahun.

Timbulnya gejala diabetes yang lebih lambat pada orang di atas 35 tahun dapat menyebabkan dokter umum mendiagnosis kasus LADA sebagai diabetes tipe 2.

Baca Juga: LADA, Diabetes Autoimun Laten Pada Orang Dewasa Rawan Komplikasi

Baca Juga: Covid-19 Selama Kehamilan Berisiko Kelahiran Mati Pada Bayi, Studi

Gejala LADA meliputi merasa lelah sepanjang waktu atau lelah secara teratur setelah makan, mengalami rasa lapar bahkan setelah makan, dan kepala sering pusing.

Seiring berkembangnya LADA, kemampuan seseorang untuk memproduksi insulin secara bertahap akan menurun dan ini dapat menyebabkan gejala seperti susah menghilangkan dahaga, sering buang air kecil, penglihatan kabur dan merasa kesemutan sepanjang waktu.

Penting untuk mengetahui gejala pada tahap awal karena diagnosis LADA pada tahap selanjutnya meningkatkan risiko komplikasi diabetes.

Memiliki saraf kesemutan bisa menjadi tanda neuropati (penyakit saraf) jadi jika gejala ini muncul secara teratur, terutama jika selain gejala lain yang tercantum di atas, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Seperti disebutkan, karena usia di mana ia dapat berkembang dan timbulnya kondisi yang lebih lambat, LADA sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.

Sangat bermanfaat jika LADA didiagnosis dengan benar seolah-olah LADA salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2, dapat menyebabkan metode pengobatan yang tidak tepat yang dapat menyebabkan kontrol diabetes yang lebih buruk dan dapat mempercepat hilangnya kemampuan memproduksi insulin.

Ada beberapa petunjuk yang dapat menimbulkan kecurigaan klinis LADA daripada diabetes tipe 2. Ini termasuk:

Baca Juga: Hindari Serangan Jantung, 5 Pengobatan Alami Untuk Jantung Sehat

Baca Juga: Waspada, Obesitas Ternyata Bisa Mengurangi Kemampuan Indra Perasa

- Tidak adanya fitur sindrom metabolik seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol

- Hiperglikemia yang tidak terkontrol meskipun menggunakan agen oral

- Bukti penyakit autoimun lainnya (termasuk penyakit Graves dan Anemia)

Baca Juga: Peraturan PPKM Darurat Jawa-Bali, Penumpang Angkutan Umum Jarak Jauh Wajib Tunjukkan Kartu Vaksinasi

Baca Juga: Fibroadenoma Mammae (FAM), Sejenis Tumor Jinak di Payudara, Benarkah Akibat Sering Mengonsumsi Fast Food?

Perhatikan bahwa beberapa orang dengan LADA dapat menunjukkan ciri-ciri sindrom metabolik seperti kelebihan berat badan atau obesitas yang dapat mempersulit atau menunda diagnosis LADA.(*)