Find Us On Social Media :

Hati-hati, Kehamilan Meningkatkan Risiko Meningitis Akibat Bakteri

Ibu hamil juga berisiko mengalami meningitis akibat bakteri.

GridHEALTH.id - Meningitis bakterial sangat serius. Beberapa orang dengan infeksi meninggal dan kematian dapat terjadi hanya dalam beberapa jam. Namun, kebanyakan orang sembuh dari meningitis bakteri.

Mereka yang sembuh dapat mengalami cacat permanen, seperti kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan ketidakmampuan belajar.

Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan meningitis. Penyebab utama di Amerika Serikat termasuk Streptococcus pneumoniae, Streptokokus Grup B, Neisseria meningitidis,    Haemophilus influenzae, Listeria monocytogenes dan Escherichia coli.

Banyak dari bakteri ini juga dapat dikaitkan dengan penyakit serius lainnya, sepsis. Sepsis adalah respons ekstrem tubuh terhadap infeksi.

Ini adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa. Sepsis terjadi ketika infeksi memicu reaksi berantai di seluruh tubuh.

Tanpa pengobatan tepat waktu, sepsis dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian.

Baca Juga: 8 Gejala Meningitis Akibat Infeksi Virus Yang Perlu Diketahui

Baca Juga: Jual Ginjal Demi iPhone, Sekarang Malah Harus Sering Cuci Darah

Kuman tertentu yang menyebabkan meningitis bakteri, seperti L. monocytogenes, dapat menyebar melalui makanan. Tetapi sebagian besar kuman ini menyebar dari satu orang ke orang lain.

Cara orang menyebarkan kuman seringkali tergantung pada jenis bakterinya. Penting juga untuk mengetahui bahwa orang dapat memiliki bakteri ini di dalam atau di tubuh mereka tanpa sakit.

Orang-orang ini adalah "pembawa". Sebagian besar pembawa virus tidak pernah sakit, tetapi masih dapat menyebarkan bakteri ke orang lain.

Hamil meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi Listeria (L. monocytogenes). Orang hamil dengan infeksi Listeria mungkin tidak memiliki gejala apa pun atau mungkin hanya mengalami demam dan gejala mirip flu lainnya, seperti kelelahan dan nyeri otot.

Namun, infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, atau infeksi yang mengancam jiwa pada bayi baru lahir, termasuk meningitis.

Cari tahu makanan mana yang lebih mungkin mengandung Listeria dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi kesehatan ibu dan janinnya.

Wanita hamil dapat menularkan Streptococcus grup B (grup B strep) kepada bayinya selama persalinan.

Baca Juga: Manfaat Kolagen, Bikin Wajah Mulus Sampai Mengobati Lutut Ngilu

Baca Juga: Studi di Italia, Covid-19 Memangkas Harapan Hidup Hingga 1,2 Tahun

Bayi baru lahir yang terinfeksi strep grup B dapat mengembangkan meningitis atau infeksi serius lainnya segera setelah lahir.

Bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan tes grup B saat kehamilan memasuki usia 36 hingga 37 minggu. Dokter memberikan antibiotik (selama persalinan) kepada wanita yang dites positif untuk mencegah infeksi pada bayi baru lahir.

Baca Juga: Hikmah Pasca Covid-19, Lebih Banyak Orang Akan Memilih Makanan Sehat

Baca Juga: Pernah Terinfeksi Demam Berdarah? Studi di Brasil Menunjukkan Tingkat Kekebalan Lebih Tinggi Terhadap Covid-19

Gejala meningitis termasuk serangan mendadak demam, sakit kepala dan leher kaku, namun sering kali ada gejala lain seperti mual, muntah, fotofobia (mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya) dan perubahan status mental (kebingungan).(*)