Pemeriksaan Dalam Dilakukan Semasa Kehamilan, Ini Manfaatnya

Menjelang HPL, PD menjadi sebuah pemeriksaan wajib, terutama untuk proses kelahiran normal.

Menjelang HPL, PD menjadi sebuah pemeriksaan wajib, terutama untuk proses kelahiran normal.

GridHEALTH.id Pemeriksaan dalam (PD) merupakan salah satu pemeriksaan penting yang dilakukan oleh dokter obgin selama kehamilan.

PD bisa dilakukan oleh dokter obgin ataupun bidan. Ibu hamil terlebih dahulu diminta untuk berbaring layaknya pemeriksaan USG rutin.

Kemudian, diminta untuk mengambil posisi litotomi, yaitu posisi kaki dilipat dan membuka seperti saat persalinan.

Dokter obgin akan membersihkan bibir vagina terlebih dahulu sebelum memasukkan dua jari tangannya, yaitu telunjuk dan jari tengah, dengan menggunakan sarung tangan steril.

Lamanya pemeriksaan bisa berbeda-beda sesuai dengan analisis yang dibutuhkan oleh dokter.

Untuk PD di awal kehamilan, tak semua dokter melakukannya. Terlebih bila ibu hamil merasa tak ada keluhan seputar kesehatan vaginanya selama ini.

Baca Juga: Tali Pusat Vital Bagian Kehamilan, Ini Tandanya Bila Janin Terlilit

Baca Juga: Healthy Move, 8 Latihan Kardio Terbaik Dapat Dilakukan di Rumah

“Kecuali bila ibu hamil sering mengalami keputihan yang disertai gatal, bau, bahkan rasa nyeri. PD bisa saja dilakukan oleh dokter untuk menganalisis, apakah ada infeksi jamur atau gangguan kesehatan lain, baik di dinding vagina maupun mulut rahim,” kata dr. Mariza Yustina, SpOG dari RS Hermina Ciputat, seperti dikutip dari nakita.grid.id

Sedangkan di minggu-minggu menjelang HPL, PD menjadi sebuah pemeriksaan wajib, terutama untuk proses kelahiran normal.

Sebab, belum ada alat yang bisa mengukur luas panggul atau menilai apakah kepala janin sudah memasuki jalan lahir.

Terlebih saat mulut rahim sudah menunjukkan tanda-tanda pembukaan, seperti mengalami flek, PD akan lebih sering dilakukan untuk mengetahui sejauh mana mulut rahim sudah membuka dan perkiraan kapan bayi akan lahir.

Hingga minggu ke-37, PD umumnya dilakukan sebanyak dua kali, di awal minggu dan di minggu ke-36. Namun PD akan kembali dilakukan saat jalan lahir mulai mengalami pembukaan.

PD memang penting, tetapi ada ibu hamil yang merasakan takut, risih, dan malu. “Jangankan ibu yang baru pertama kali hamil, ibu yang sudah dua kali hamil pun masih mungkin merasa tidak nyaman saat dilakukan periksa dalam,” kata Mariza.

Asal tahu saja,  PD dilakukan dengan memasukkan dua jari tangan dokter ke dalam vagina. Wajar saja bila proses tersebut membuat kebanyakan ibu hamil merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Tidak Lagi Ditemukan Kasusnya di Indonesia, Ini Fakta Sebenarnya Tentang Polio

Baca Juga: Lembaga Kesehatan Eropa Sebutkan Omicron Hanya Sebabkan Sakit Ringan

Menurut Mariza, kurangnya informasi tentang tujuan dan proses PD itulah yang menjadi sebab utama munculnya perasaan takut, risih, atau malu pada ibu hamil saat menghadapi PD.

Agar PD berjalan nyaman dan mudah  berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan menurut saran Mariza.

- Mengenal apa manfaat PD bagi kesehatan dengan demikian kita menjadi lebih yakin saat menjalani prosesnya.

- Percayakan proses PD kepada dokter obgin atau bidan karena mereka sudah melakukan PD berkali-kali.

- Ambil napas dalam dan embuskan, ini akan membantu kita merasa lebih rela Sebab, PD akan terasa lebih tidak nyaman lagi bila kita merasa tegang.

- PD tidak menimbulkan rasa sakit. Hanya saja, untuk ibu hamil yang belum merasakan mulas, seperti saat melakukan PD di minggu ke-36, maka PD bisa saja menimbulkan sedikit sensasi rasa mulas, namun ini hanya berlangsung sebentar.

- Coba alihkan perhatian dengan mengajak dokter, suami, atau siapapun yang menemani untuk membicarakan hal-hal lain yang membahagiakan, sehingga kita tak terlalu fokus pada rasa tidak nyaman.

Baca Juga: Waspada, Risiko Kekurangan Gizi Pada Penyandang Diabetes Lansia

Baca Juga: Lonjakan Detak Jantung Mendadak Dapat Merusak Sel Otak, Menyebabkan Kehilangan Memori dan Demensia, Studi

- Sharing pengalaman dengan mereka yang sudah menjalani PD. Dengan begitu kita sudah memperoleh gambaran sehingga lebih siap saat dokter melakukan PD. (*)