Bukti yang paling meyakinkan datang dari penelitian di Uganda, di mana wanita itu HIV positif tetapi suaminya tidak. Uji coba terkontrol lainnya juga menegaskan bahwa sunat mencegah risiko infeksi HIV pada pria heteroseksual hingga 60%.
Sekitar 70% pria terinfeksi HIV melalui hubungan seks vaginal dan anal insertif. Titik masuk utama HIV adalah penis.
Ini seolah-olah berarti bahwa pria yang disunat dan tidak disunat sama-sama berisiko terinfeksi virus.
Tetapi bukti menunjukkan sesuatu yang sama sekali berbeda. Pria yang disunat lebih terlindungi dari HIV daripada rekan mereka yang tidak disunat.
Penis yang tidak disunat terdiri dari batang, kepala penis, lubang uretra, frenulum dan permukaan dalam dan luar kulup.
Permukaan bagian dalam kulup dan frenulum memiliki banyak reseptor HIV, yang membuat pria yang tidak disunat lebih rentan terhadap infeksi HIV jika mereka melakukan hubungan seks tanpa kondom.
Baca Juga: 4 Obat Bebas Wajib Dihindari Selama Kehamilan, Di Antaranya Ibuprofen
Baca Juga: Penyintas Covid-19 Mendapatkan Kembali Indra Penciuman Lewat Parfum
Namun, pada pria yang disunat, kepala penis membentuk lapisan keratin (kulit lebih tebal), yang memberikan penghalang pelindung terhadap HIV.