Find Us On Social Media :

Vaksinasi Covid-19 Anak Tak Sebabkan Kondisi Serius, Orangtua Tidak Perlu Khawatir

KIPI vaksinasi anak lebih rendah dibandingkan orang dewasa muda atau lansia.

GridHEALTH.id – Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh orangtua, ketika anaknya menerima vaksinasi Covid-19.

Umumnya, efek samping yang dialami oleh penerima vaksin Covid-19 adalah tangan terasa berat dan nyeri di area lengan yang disuntik.

Profesor Dr dr Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed selaku Ketua Komnas KIPi mengatakan, terjadinya KIPI setelah menerima vaksin Covid-19 merupakan reaksi alamiah tubuh.

“Karena ada benda asing dimasukkan ke tubuh pakai jarum, tentu ada reaksi lokal (nyeri atau bengkak). KIPI merupakan reaksi alamiah, karena tubuh mengadakan rekasi untuk membentuk antibodi,” ujar Prof Hindra Irawan dalam webinar ‘IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin Covid-19 pada Anak’, Sabtu (22/01/2022).

 Baca Juga: Vaksin Covid-19 Booster Bukan Skenario yang Baik, Pfizer Beberkan Peringatan dan Efek Samping

Sehingga orangtua tidak perlu merasa khawatir, karena pemberian vaksin Covid-19 anak-anak bukan hanya dilakukan di Indonesia, tapi juga negara-negara lain di dunia.

“Pfizer dan Moderna sudah diberikan di Amerika, pada (kurang lebih) 5 juta remaja yang telah disuntik. Lalu November 2021, Amerika memberikan juga vaksin Pfizer (pada) anak usia 5-11 tahun,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Di China Sinovac yang kita pakai, Coronavac yang kita pakai, sudah diberikan mulai umur tiga tahun. Covaxin di India juga sudah diberikan pada anak usia 12-17 tahun.”

Seperti yang diketahui, saat ini jenis vaksin Covid-19 yang diberikan kepada anak-anak usia 6-11 tahun di Indonesia adalah vaksin Sinovac. Itu sesuai dengan penerbitan Izin Penggunaan Darurat (EUA) yang dikeluarkan oleh BPOM.

 Baca Juga: IDAI: Persiapan Sebelum Anak Mendapatkan Vaksin Covid-19, dan Manfaatnya

Prof Hindra Irawan juga menjabarkan, reaksi lokal yang terjadi setelah menerima vaksin Covid-19 Sinovac, umumnya nyeri atau bengkak dengan proposis rendah, sekitar 13% (nyeri) dan 1-2% (bengkak).

Kemudian ada gejala lain yang cukup sering muncul, yakni demam dengan presentase 5%, batuk 3%, dan yang lainnya 1%. KIPI yang muncul, akan hilang dalam kurun waktu satu hingga dua hari, dengan atau tanpa pengobatan.

Ia juga menyebutkan, berdasarkan laporan yang diterima oleh Komnas KIPI, proprosisi reaksi yang terjadi setelah anak-anak menerima vaksin Covid-19 lebih rendah dibanding dewasa muda dan lansia.

“Jadi tidak benar, KIPI pada anak itu lebih tinggi. Data yang kami terima, menunjukkan proposisi KIPI pada remaja maupun anak lebih rendah dibandingkan yang dewasa,” jelasnya.

 Baca Juga: Diramalkan Masih Jauh dari Endemi, WHO Anggap Pandemi Covid-19 Sebagai 'Peristiwa Luar Biasa'

Kondisi serius yang terjadi setelah imunisasi, umumnya bukan disebabkan oleh vaksinasi. Pasalnya jika memang ada kejadian serius akibat vaksin, akan terdeteksi saat melakukan fase uji klinis.

Vaksinasi Covid-19 kepada anak-anak, sudah dipastikan aman dan bermanfaat bagi anak. Tak hanya melindungi dirinya sendiri, tapi juga orang disekitarnya.

Pemberian vaksin Covid-19 juga menjadi cara untuk memutus rantai penularan. Apalagi saat ini, banyak anak-anak yang sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Jadi saya selalu mengingatkan kepada para orangtua, kalau memang mau masuk sekolah, upayakan lebih banyak anak divaksinasi. Lebih aman bagi kita. Lebih rendah penularannya,

 Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 IDI Sebut Positivity Rate RI Sudah di Atas Standar WHO

Karena, virus itu memang mau bertahan hidup nalurinya. Bertahan hidup dia harus ada di makhluk hidup, dalam hal ini adalah sel. Kalau selnya ada antibodi, si virus ini tidak bisa hidup. Dia tidak bisa mutasi, punah dia,” kata Prof Hidra Irawan.

Jika anak mengalami KIPI setelah menerima vaksin Covid-19, maka yang perlu dilakukan oleh orangtua pertama kali adalah memberikannya waktu untuk beristirahat.

Apabila dibutuhkan obat, maka segera berikan dan jangan ditunda. Pemberian obat tidak akan menganggu proses pembentukan antibodi. Selain itu, anak juga harus diberikan air putih yang cukup.

Vaksinasi Covid-19 anak-anak juga mungkin akan membuat tangan mereka terasa pegal. Untuk mengatasinya, disarankan agar digerakan seperti biasa dan dikompres dengan haduk dingin jika memang diperlukan.

Demam akibat Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) biasanya akan membaik hanya dalam 1-2 hari.

“Jika lebih dari 48 jam, periksa tes Covid-19, karena diagnosis banding pertama itu Covid.

Tapi jangan lupa, kalau DBD masih ada, jadi lakukan tes juga. Kalau keluhan tidak berkurang, tetap tenang, hubungi petugas kesehatan di nomor kontak, dan berobat ke fasilitas kesehatan segera,” pungkasnya.

 Baca Juga: Faktor Genetik Menentukan Gejala Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa Pada Pasien Covid-19, Studi