GridHEALTH.id - Olahraga untuk para penyandang diabetes wajib bersifat aerobik yang bisa membakar lemak dan juga gula. Dengan terbakarnya lemak dan gula tersebut kadar gula bisa menurun sekaligus menurunkan berat badan.
Sebab, mereka yang kegemukan rawan diabetes. Sebaliknya mereka yang punya diabetes, rata-rata mengalami kelebihan berat badan.
Bicaralah dengan dokter tentang bagaimana dan kapan harus berolahraga. Kita mungkin perlu menjalani pemeriksaan dan tes medis (seperti tes treadmill) sebelum memulai.
Hal ini perlu dilakukan karena beberapa jenis olahraga dapat berbahaya jika memiliki komplikasi diabetes. Dokter dapat memberi tahu apakah kita perlu menghindari jenis olahraga tertentu.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika penyandang diabetes hendak berolahraga;
- Pilih jenis olahraga yang disukai dan cocok dengan jadwal harian. Jika memilih sesuatu yang disuka, kita pasti akan senang dan berkesinambungan untuk melakukannya.
- Cobalah untuk memasukkan latihan yang akan melatih jantung dan paru-paru sekaligus melatih otot agar lebih sehat dan bugar.
- Tetapkan waktu olahraga dan untuk jangka waktu yang sama setiap hari untuk membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sama.
- Jika ingin meningkatkan latihan, tingkatkan intensitas atau durasinya dalam jumlah kecil yang bertahap.
Baca Juga: Olahraga Malam Hari Lebih Baik Bagi Penyandang Diabetes, Studi
Baca Juga: Demam Pada Lansia, Kapan Harus Khawatir? Hati-hati Rawan Infeksi yang Bisa Berujung Fatal
- Selalu bersama orang lain atau minta ditemani saat berolahraga. Kita mungkin memerlukan bantuan jika kadar gula darah turun secara tiba-tiba karena berisiko hipoglikemia.
- Latihan kardio seperti berjalan kaki atau bersepeda santai umumnya disarankan 5 kali dalam seminggu selama 30 menit.
- Tanyakan pada dokter, untuk latihan kekuatan apakah boleh melakukan push-up dan latihan beban seperti mengangkat dumbel. Jika diperbolehkan, berapa kilogram diperbolehkan. Pastikan untuk melatih kelompok otot utama: kaki, pinggul, punggung, perut, dada, bahu, dan lengan.
Harap diketahui bila penyandang diabetes menggunakan insulin atau obat lain untuk diabetes. Olahraga mengubah jumlah glukosa dalam tubuh.
Selama olahraga berat, hati melepaskan lebih banyak glukosa yang disimpan ke dalam aliran darah. Ini meningkatkan gula darah. Ketika gula darah terlalu tinggi, dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik. Ini bisa terjadi ketika kita sangat dehidrasi.
Jika gula darah tinggi (misalnya, lebih dari 300 mg/dL) dan memiliki keton, jangan berolahraga. Jika gula darah Anda tinggi (misalnya, lebih dari 300 mg/dL) dan tidak memiliki keton, berolahragalah dengan hati-hati. (*)
Baca Juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung, Menurut Studi
Baca Juga: Efek Samping Obesitas Jarang Diungkap, Bisa Timbulkan Penyakit Kejiwaan