Find Us On Social Media :

Sleep Apnea Selama Kehamilan Berisiko Munculkan Tekanan Darah Tinggi

Ibu hamil terganggu sleep apnea bisa berisiko munculkan tekanan darah tinggi.

GridHEALTH.id - Sleep Apnea adalah gangguan pernapasan saat tidur di mana jalan napas menjadi tersumbat sebagian atau seluruhnya saat tidur.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menemukan bahwa preeklamsia, atau tekanan darah tinggi (hipertensi) yang terus-menerus selama kehamilan yang dapat menyebabkan efek kesehatan.

Misalnya diabetes gestasional telah dikaitkan dengan gangguan pernapasan saat tidur selama kehamilan (diabetes yang berkembang selama kehamilan).

Juga menempatkan wanita pada risiko hipertensi dan gangguan metabolisme di kemudian hari.

Studi ini melibatkan 1.964 wanita yang hamil untuk pertama kalinya dan 1.222 wanita yang dinilai 2-7 tahun setelah melahirkan.

Para peneliti selanjutnya melihat apakah subjek memiliki risiko hipertensi atau sindrom metabolik yang lebih tinggi.

Peneliti dari studi tersebut mengatakan bahwa terjadinya sleep apnea selama kehamilan dan dua sampai tujuh tahun setelah melahirkan dikaitkan dengan perkembangan hipertensi dan sindrom metabolik.

Dr Hemangi Negi, Konsultan Senior, Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Max, Vaishali di India mengatakan, "Pasien hamil lebih berisiko tinggi mengalami sleep apnea dan oleh karena itu mereka berisiko lebih tinggi mengalami penekanan pernapasan dan obat-obatan harus dibatasi dan digunakan selama kehamilan.

Ketika seorang pasien mengalami sleep apnea selama kehamilan, itu harus dikelola. Dengan bantuan dokter multidisiplin dan harus mencakup spesialis obat tidur dan anestesi serta dokter kandungan."

Baca Juga: Mengenal Sindrom HELLP, Komplikasi Kehamilan Dampak Preeklamsia

Baca Juga: Gaya Hidup Sehat, Ini Alasannya Bangun Pagi Lebih Menguntungkan

“Adapun penelitian, sekitar 15% wanita yang didiagnosis dengan sleep apnea mengalami obesitas dan mereka menderita tekanan darah tinggi sehingga obesitas merupakan faktor penting untuk sleep apnea dan kemudian kehamilan juga dapat meningkatkan risiko sleep apnea pada wanita. wanita yang sudah gemuk."

Kesulitan tidur selama kehamilan tidak hanya menyebabkan hipertensi, tetapi masalah ini juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya.

Yaitu sakit kepala, kelelahan kronis, ingatan buruk, kurang konsenterasi, kelesuan/ngantuk siang hari dan nafsu makan rendah.

Sleep apnea saat hamil juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan, pembengkakan atau edema, kadar gula darah tinggi, penyakit jantung, gangguan mental dan stroke pada ibu hamil

Ada beberapa cara yang disarankan oleh para ahli yang dapat membantu ibu hamil mengatasi masalah tersebut:

Baca Juga: Pubertas Sebelum Waktunya, Ini Tanda-tanda Anak Menunjukkan Pubertas Dini

Baca Juga: Healthy Move, Hindari 5 Kesalahan Ini Untuk Mendapatkan Lengan Ramping

- Salah satu strategi paling penting untuk mencegah sleep apnea adalah mendorong kenaikan berat badan yang sehat selama kehamilan.

- Kurang tidur selama kehamilan dapat memicu hormon yang terkait dengan penambahan berat badan dan berdampak negatif pada metabolisme. Sleep apnea dapat dihindari dengan berolahraga secara teratur dan makan makanan yang sehat dan seimbang.

- Untuk mengurangi kemungkinan mereka terkena sleep apnea, wanita hamil harus menjaga waktu tidur dan waktu bangun yang sama setiap hari.

- Membatasi konsumsi kafein, terutama setelah jam 1 siang, dan membatasi waktu layar sebelum tidur.  (*)