Baca Juga: Sekitar 99% Kematian Covid-19 Terjadi Pada Orang yang Tidak Divaksin, WHO
Baca Juga: World Alzheimer Day, Diagnosis Dini Membantu Penderita Menjaga Memorinya Lebih Baik
- Mulailah dengan posisi merangkak, dengan pergelangan tangan sejajar dan bahu serta lutut sejajar dengan pinggul.
- Saat menarik napas, turunkan perut dan angkat dagu dan tulang ekor setinggi mungkin, sambil melihat ke langit-langit. Tulang belakangharus mulai membentuk sesuatu yang menyerupai bentuk "U".
- Saat mengeluarkan napas, masukkan perut ke dalam ke arah tulang belakang, lengkungkan punggung saat menyelipkan tulang ekor.
- Gerakkan dagu ke arah dada saat mengeluarkan napas. Ulangi gerakan ini 4 atau 5 kali, dengan fokus pada napas.
4. Gaya 'renang'Kalisz menyarankan untuk berpikir tentang memanjangkan tubuh kita melalui jari tangan dan kaki dan mengangkat secara maksimal saat kita melakukan latihan "berenang" ini.
- Mulailah dengan berbaring tengkurap dengan tangan di depan menempel di matras.
- Perlahan angkat tangan dan kaki dari lantai, seolah-olah bergerak ke posisi “Superwoman” atau “Superman”, jaga agar tetap menyatu saat melayang di atas matras.
- Tarik napas saat mengangkat lengan kanan dan kaki kiri secara bersamaan. Embuskan.
Baca Juga: Kekurangan Vitamin D Dapat Berisiko Mengalami Kecanduan Narkoba, Studi
- Tarik napas lagi saat mengangkat lengan kiri dan kaki kanan lebih tinggi hingga gerakan mulai menyerupai "berenang" di udara. Lakukan 3 set 8 hitungan dari kanan ke kiri.Untuk semua latihan ini, Kalisz mengatakan untuk memulai dengan lambat dan kemudian menambah kecepatan dan frekuensinya ketika merasa lebih kuat.
“Saat Anda menjadi lebih nyaman dengan koordinasi, mulailah meningkatkan kecepatan gerakan,” katanya. “Jaga napas tetap lancar dan stabil.” Selain itu,selalu bicarakan dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga apa pun. (*)