Find Us On Social Media :

Vaksin Covid-19 Expired 28 Februari Tetap Disuntikan, Rekomendasi Kemenkes

Banyak vaksin Covid-19 expired di daerah. Tetap akan disuntikan ke masyarakat di Malang.

GridHEALTH.id - Februari 2022, banyak vaksin Covid-19 program pemerintah yang siap disuntikan ke masyarakat masuk masa expired.

Beberapa vaksin Covid-19 yang expired itu banyak ditemukan di daerah, semisal di Riau, Malang, Bengkulu, bahkan di beberapa daerah di Jawa Tengah.

Vaksin Covid-19 Expired di Sumatera

Vaksin Astra Zeneca di 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, dinyatakan expired pada Senin 28 Februari 2022.

Berdasarkan data aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (SMILE), pada Selasa (1/3/2022), pukul 11.00 WIB, vaksin kedaluwarsa itu sebnyak 116.800.

Adapun rinciannya, melansir idxchannel.com (1/3/2022), di gudang vaksin Provinsi Bengkulu, sebanyak 17.520, Kota Bengkulu sebanyak 3600, Kabupaten Seluma, sebanyak 17.540, Bengkulu Tengah, sebanyak 4.810 dan Kabupaten Mukomuko, sebanyak 16.120.

Kemudian di Kabupaten Rejang Lebong, sebanyak 23.370, Lebong sebanyak 9.520, Bengkulu Utara, sebanyak 10.370, Bengkulu Selatan, sebanyak 1.530, Kaur sebanyak 10.330 dan Kabupaten Kepahiang sebanyak 2.090.

Sementara itu, sebanyak 30.516 dosis vaksin Covid-19 jenis Coronavac dan AstraZeneca di Riau akan kedaluwarsa pada 11 Maret hingga 28 Maret 2022 ini.

Diketahui, melansir halloriau.com (7/3/2022), vaksin tersebut merupakan hibah dari negara-negara yang tergabung dalam WHO.

Baca Juga: Catat, Pasien Positif Covid-19 Bisa Mendapat Vaksin Booster di Waktu Ini

Sehingga, kedatangannya sudah dekat masa kedaluwarsa.

Vaksin Covid-19 Expired di Jawa

Tak hanya di Sumatera, vaksin expired pun ada di Jawa Tengah.

Mengenai hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, “Cilacap, ada 13 ribu lebih vaksin yang akan kedaluwarsa pada tanggal 13 Januari, Pati ada 23 ribuan dosis, Grobogan ada 1.010 dosis, Jepara ada 4.270 dosis, Kebumen 3.630 dosis, Pemalang 8.000 dosis, Purworejo 11 ribuan dosis, dan daerah lain. Saya minta segera disuntikkan agar tidak terbuang sia-sia,” tegasnya, dikutip dari jatengprov.go.id (3/1/2022).

Selain expired tanggal 13 Januari, Ganjar juga mengingatkan ada banyak stok vaksin yang akan ekspired pada akhir bulan nanti.

Mayoritas vaksin-vaksin yang akan kedaluwarsa berjenis vaksin Astrazeneca.

Sedangkan di Malang, Jawa Timur, sebanyak 2.500 dosis vaksin booster di Dinas Kesehatan Kota Malang kadaluarsa sejak 28 Februari 2022 kemarin.

Vaksin ini, melansir viva.co.id (7/3/2022), akan digunakan untuk booster di puskesmas, klinik hingga rumah sakit di daerah setempat.

Banyak Negara Tolak Vaksin Covid-19 dari COVAX

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Tentang Penyebab Demam Pada Lansia, Bukan Sekadar Infeksi

Mungkinkah karena hal itu, seperti diberitakan katadata.co.id (14/1/2022), UNICEF menyebut, negara-negara miskin menolak lebih dari 100 juta dosis vaksin Covid-19 vaksin yang didistribusikan oleh program global COVAX.

Penolakan vaksin ini terutama terkait dengan tanggal kadaluarsa vaksin.

Angka besar ini menunjukkan kesulitan memvaksinasi dunia meskipun pasokan meningkat meningkat, dengan COVAX semakin dekat untuk memberikan 1 miliar dosis ke total hampir 150 negara.

"Lebih dari 100 juta telah ditolak hanya pada Desember saja," ujar Direktur Divisi Pasokan di UNICEF kepada anggota parlemen di Parlemen Eropa pada Kamis (13/1) seperti dikutip dari Reuters.

Ia menjelaskan, alasan utama penolakan adalah karena masa penyimpanan vaksin yang pendek.

Negara-negara miskin juga terpaksa menunda pasokan karena mereka memiliki fasilitas penyimpanan yang tidak memadai, termasuk kurangnya lemari es untuk vaksin.

Vaksin Covid-19 Expired Tetap Disuntikan

Mengenai tindakan selanjutnya terhadap vaksin Covid-19 expired, Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan bahwa tidak ada persoalan meski vaksin telah expired atau kadaluarsa pada bulan lalu (Februari).

Sebab sesuai rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), melansir viva.co.id (7/3/2022), vaksin ini bisa digunakan hingga satu bulan kemudian.

Baca Juga: Digunakan Sejak Zaman Dulu, Daun Jambu Biji Untuk Mengatasi Diare

"Vaksin itu yang untuk booster, expired nya tanggal 28 Februari. Kemudian ada rekomendasi dari Kemenkes dan ITAGI bahwa vaksin yang expired tanggal 28 itu masih bisa diperpanjang expired nya 1 bulan," kata Husnul, Senin, 7 Maret 2022.

Husnul mengatakan, vaksin ini akan disuntikan ke masyarakat karena sesuai rekomendasi masih aman hingga sebulan lagi.

Vaksin booster kadaluarsa saat ini tersisa dan tersimpan di Dinkes Kota Malang jenisnya Astrazeneca.

"Jadi vaksin itu masih bisa dipakai sesuai rekomendasi dari Kemenkes dan ITAGI. Vaksin yang kemarin tersisa sekitar 2.500 dosis, itu masih tetap ada di Dinkes yang juga nanti akan kita gunakan untuk vaksin booster di puskesmas, klinik dan rumah sakit. Jenisnya Astrazeneca," ujar Husnul.

Husnul melanjutkan, vaksinasi masyarakat umum di Kota Malang untuk dosis 1 telah mencapai 115 persen sedangkan dosis 2 mencapai 110 persen dan dosis 3 atau booster masih 19 persen.

Sementara vaksinasi lansia mencapai 69 persen untuk dosis 1 dan dosis 2 sebesar 67 persen.

Lalu dosis 3 atau booster lansia masih 9 persen. "Kita saat ini menunggu dari kementerian dan provinsi (droping vaksin). Kita hanya punya Astrazeneca, karena vaksin lain masih belum didistribusi atau didrop," tutur Husnul.

Mengenai hal ini, melansir newssetup.kontan.co.id (19/1/2022), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan mayoritas vaksin Covid-19 yang expired atau kedaluwarsa merupakan vaksin donasi dari negara-negara maju.

Hingga bulan Desember 2021, terdapat 1,12 juta vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa.

Baca Juga: Pengobatan Rumahan, Atasi Hidung Tersumbat dengan Bawang Putih

Sebanyak 1,1 juta diantaranya merupakan vaksin donasi.

Maka dipastikan tidak ada kerugian negara dengan vaksin yang kedaluwarsa tersebut. "Jadi 98% dari donasi, gratis," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (18/1).

Budi mengatakan, Indonesia mendapatkan banyak vaksin donasi lantaran dipandang memiliki laju vaksinasi yang tinggi.(*)

Baca Juga: Sejak Hari Ini, Berpergian di Dalam Negeri Naik Pesawat Sekalipun Tak Lagi Harus PCR