GridHEALTH.id - Kebanyakan orang melakukan kebiasaan masturbasi karena mereka menikmati perasaan yang ditimbulkan.
Hal ini berlaku pada masturbasi bahkan tanpa orgasme, meskipun orgasme lebih disukai untuk pengalaman klimaks.
Kebiasaan masturbasi memang menenangkan dan merangsang banyak indra ke tingkat yang lebih besar daripada kebanyakan aktivitas alami lainnya.
Akibatnya, ia memiliki efek yang menyenangkan pada otak.
Ini melepaskan hormon peningkat suasana hati seperti dopamin dan oksitosin serta kortisol, yang membantu pengaturan dan pemeliharaan sistem kekebalan.
Meski masturbasi terbilang normal dan aman untuk dilakukan, tetapi tindakan tersebut juga bisa memicu kecanduan.
Menurut laman choosingtherapy.com (21/9/2021), kebiasaan masturbasi yang membuat candu jangan dibiarkan begitu saja.
Sebab ini dapat berkontribusi pada pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.
Lebih jauh, semakin seseorang melakukan masturbasi, kesenangannya akan hubungan seksual bersama pasangan/lawan jenis mungkin bisa mulai berkurang.
Baca Juga: Awas, Ini 9 Tanda Seseorang Sudah Mulai Kecanduan Masturbasi
Ini juga dapat mengurangi kemungkinan orgasme dan kepuasan dari tindakan seksual lainnya.
Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan frustrasi, kebingungan, keputusasaan, kecemasan, depresi, dan sejumlah besar emosi negatif lainnya.