Find Us On Social Media :

Mayoritas Pasien Komorbid Diabetes Alami Gejala Berat dan Meninggal Saat Terinfeksi Covid-19

Risiko perburukan semakin besar jika pasien dengan komorbid terinfeksi Covid-19.

Kemudian, menurut studi di salah satu rumah sakit di India lebih dari 90% pasien dengan lebih dari 2 jenis komorbid meninggal dunia dibandingkan kasus positif yang memiliki satu komorbid.

"Kedua, mayoritas kasus positif yang mengalami gejala berat atau kritis memiliki komorbid diabetes melitus dan hipertensi dan 19% dari mayoritas tersebut bahkan memiliki lebih dari satu jenis penyakit," ungkapnya.

Oleh karenanya pemerintah menghimbau bagi masyarakat baik penderita komorbid atau orang disekitarnya wajib berperan untuk melaporkan kasus positif pada kelompok rentan agar dapat ditangani secara dini.

Serta bagi kasus positif dengan komorbid, orang di sekitarnya diminta untuk segera menghubungi tenaga kesehatan walaupun gejala yang dirasakan tergolong ringan.

Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan mengatakan, mayoritas kasus kematian di Indonesia merupakan pasien yang belum mendapatkan vaksin serta memiliki komorbid.

"Itu karena belum divaksin dan komorbid. Jumah absolut tetap akan ada karena proporsi yang sakit berat dan kematian pasti tetap ada," kata Nadia.

Diketahui vaksin Covid-19 sendiri sampai saat ini masih menjadi salah satu yang efektif dalam mencegah keparahan dan penyebaran penyakit tersebut.

Baca Juga: Vaksin Covid-19, Pasien TBC Perlu Mendapatkan Segera Selengkapnya

Menurut laman nhs.uk (30/3/2021), bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.

Itu artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga dampak infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.(*)

Baca Juga: Cara Komorbid Memperparah Kondisi Pasien Covid-19, Dari Penyakit Jantung Hingga Diabetes Melitus