Find Us On Social Media :

6 Hal Ini Bisa Membuat Kita Susah BAB Saat Puasa di Siang Hari

Ada banyak penyebab sembelit saat berpuasa yang perlu diketahui.

GridHEALTH.id - Susah BAB (buang air besar) atau sembelit kerap terjadi ketika kita menjalani ibadah puasa.

Hal ini tentunya perlu diwaspadai umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan 2022.

Menurut laman mayoclinic.org (10/8/2021), sembelit sendiri merupakan kondisi ketika kita BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Selain susah BAB dengan lancar, sembelit tentu juga membuat kita tidak nyaman saat beraktivitas.

Sementara itu, Kings College Hospital Dubai menjelaskan, kondisi tersebut terjadi karena pergerakan makanan di sistem pencernaan selama bulan Ramadan memerlukan waktu yang lebih lama daripada biasanya.

Kondisi ini menyebabkan kotoran menjadi keras dan buang air besar menjadi tidak teratur.

Beberapa orang juga merasakan buang air besar terasa menyakitkan.

Dilansir dair Kompas.com (14/4/2021), Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr H Hardinsyah MS melalui bukunya Puasa Sambil Detoks menyebutkan, orang yang sehat membuang kotorannya sekitar satu hingga tiga kali sehari dan dalam keadaan puasa satu hingga dua kali.

Jika kita hanya buang air besar satu kali dalam dua hingga tiga hari, maka itu merupakan gejala sembelit.

Baca Juga: Gorengan Menjadi Makanan Buka Puasa, Siapkah dengan 4 Risikonya Ini?

Jika dibiarkan, sembelit dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

Feses yang keras dapat melukai dubur dan anus, yang memicu infeksi.

Beberapa penyebab susah BAB atau sembelit di bulan puasa antara lain:

1. Kurang minum

Setiap remaja dan dewasa dianjurkan minum setidaknya delapan gelas sehari.

Pada suhu yang panas atau sangat dingin, tubuh memerlukan air yang lebih banyak lagi.

Di bulan puasa, kita mungkin memerlukan tambahan tiga hingga empat gelas sehari jika ingin mengoptimalkan detoksifikasi yang terjadi selama berpuasa.

2. Sering menahan buang air

Biasanya, seseorang menahan buang air karena merasa tanggung ketika beraktivitas dan malas menghentikannya sementara waktu.

Baca Juga: Aneka Makanan Sehat Ini Bisa Sebabkan Perut Kembung Saat Berpuasa

Kebiasaan ini harus dihindari agar tidak menyebabkan sembelit.

Usahakan selalu mengikuti keinginan buang air, kapan pun waktunya.

3. Kurang beraktivitas

Kasus sembelit banyak dialami oleh orang yang terlalu banyak rebahan dan tidak bergerak aktif.

Hal ini diduga karena "macetnya" sistem metabolisme tubuh.

Metabolisme yang baik akan membuat aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar dan usus memperoleh energi untuk mencerna sisa makanan serta mendorongnya keluar dengan cara berkontraksi.

4. Banyak konsumsi protein dan lemak, tapi kurang serat

Makanan tinggi protein dan lemak cenderung sulit dicerna sehingga menyisakan sampah metabolisme.

Sementara makanan yang kurang serat menyebabkan partikel feses menjadi kering, kecil, dan ringan, sehingga sulit bergerak dari usus besar menuju anus.

Kondisi ini semakin parah jika kita juga kurang minum air putih.

Baca Juga: Manfaat Puasa Bagi Lansia, Perpanjang Usia Hingga Cegah Alzheimer

5. Perubahan fisiologis

Kondisi hormonal juga dapat menyebabkan konstipasi.

Biasanya, kondisi ini terjadi pada ibu hamil.

Sebabnya, pembesaran kandungan atau uterus menekan usus tempat keluarnya sisa kotoran sehingga kotoran bergerak lebih lambat.

6. Konsumsi obat

Obat antipusing, antidepresi, hingga antimag yang mengandung alumunium serta suplemen besi juga cenderung memperlambat gerakan sisa makanan di usus.

Terlalu sering menggunakan obat pencahar juga bisa berakibat kurang baik.

Sebab, jika kita terbiasa mengonsumsi obat dan suplemen dengan cara yang kurang bijak, ketika tidak mengonsumsinya saraf dan otot usus akan menjadi kurang peka untuk bekerja dengan sendirinya.(*)

Baca Juga: Jalankan Ibadah Puasa Sambil Menyusui Bayi, Bisa dan Tidak Memengaruhi Kualitas juga Kuantitas ASI