GridHEALTH.id - Bulan Ramadan telah tiba dan umat muslim pun sudah mulai menjalankan ibadah puasa sejak akhir pekan lalu.
Sebelum melakukan ibadah puasa, umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia terbiasa untuk makan sahur.
Makan sahur merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena memberikan tubuh nutrisi dan energi, sehingga bisa beraktivitas seharian.
Selain itu, makan sahur juga dapat membantu mengurangi rasa haus dan lapar di siang hari.
Melansir Kompas.tv, makan sahur pun juga menjadi sunah yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad S.A.W dapam hadis riwayat Bukhari nomor 1923 dan Muslim nomor 1095.
Dari kedua hadis itu, disebutkan bahwa makan sahur merupakan makanan yang penuh dengan berkah.
Sehingga umat muslim tidak disarankan untuk meninggalkan sahur selama bulan Ramadan.
"Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janglah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat kepada orang-orang yang mwkan sahur," bunyi hadis riwayat Ahmad.
Makan sahur disunahkan menjelang adzan subuh, paling tidak setengah jam sampai satu jam menjelang adzan subuh.
Baca Juga: 9 Hal Wajib Ditaati Penderita Maag Saat Puasa Ramadan, Minum Susu Saat Sahur Dianjurkan
Tapi pada kenyataannya banyak diantara kita yang makan sahur jauh dari waktu adzan subuh.
Untuk duketahui, waktu makan sahur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diterangkan dalam hadits Anas bin Malik berikut ini.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ – رضى الله عنه – أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ – رضى الله عنه – تَسَحَّرَا ، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِىُّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِلَى الصَّلاَةِ فَصَلَّى . قُلْنَا لأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِى الصَّلاَةِ قَالَ كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan shalat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan shalat Shubuh. Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’ (HR. Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097).
Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa yang ditanyakan pada Anas adalah jarak waktu antara berakhirnya makan sahur dan dimulainya shalat Shubuh. (Fath Al-Bari, 4: 138)
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Shubuh. (Syarh Shahih Muslim, 7: 184).
Al-Qurthubi menjelaskan, “Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa sahur tersebut selesai sebelum terbit fajar Shubuh (azan Shubuh).” (Fath Al-Bari, 4: 139)
Faedah makan sahur diakhirkan disebutkan oleh Ibnu Abi Jamrah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya untuk dilakukan. Seandainya tidak makan sahur, maka berat menjalankan puasa. Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam (bukan di akhir waktu sahur, pen.) tentu juga memberatkan. Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya. Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari shalat Shubuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang.” (Fath Al-Bari, 4: 138).
Kesimpulannya, melansir rumaysho.com (21/6/2015), waktu makan sahur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dekat dengan waktu Shubuh, artinya beliau akhirkan. Sedangkan waktu berakhirnya adalah mendekati azan Shubuh berkumandang. Wallahu a’lam.
Baca Juga: 10 Manfaat Kurna Bagi Kesehatan, Seperti Dicontohkan Nabi Muhammad
Bagimana menurut medis?
Ternyata sunnah nabi itu benar sekali.
Waktu sahur memang baiknya mendekati adzan subuh. Karena dengan demikian, kita setelah makan tidak langsung tidur. Tapi langsung pergi ke Masjid untuk salat subuh berjamaah.
Dengan demikian setelah makan, maka kita akan bergerak secara fisik, dan ini bisa melancarkan metabolisme tubuh.
Akan terjadi sebaliknya jika setelah sahur langsung tidur kembali.
Kebiasaan seperti ini, berisiko menyebabkan gangguan asam lambung atau GERD (gastroesophagael reflux disease).
GERD merupakan kondisi di mana asam lambung naik dan dapat mengiritasi lapisan kerongkongan.
Kondisi seperti ini, ditandai dengan sensasi terbakar di dada, nyeri, dan terasa seperti ada yang mengganjal di tenggorokan.
“Kebiasaan ini meningkatkan risiko terjadinya masalah pada lambung seperti dyspepsia atau GERD, terutama jika kita sudah mempunyai penyakit maag sebelumnya,” kata ahli ilmu penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.
Baca Juga: Puasa Ramadan Menyehatkan Dibuktikan Oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Selain itu kita pun harus tahu, manfaat kesehatan sahur itu sendiri.
Ada beragam manfaat sahur bagi kesehatan, yaitu; * Mencegah kelelahan dan membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
* Meningkatkan laju metabolisme basal dan secara efektif membantu mengurangi berat badan.
* Metabolisme basal adalah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas dasar tubuh.
* Secara efektif menjaga kadar glukosa darah saat puasa dan membantu mencegah hipoglikemia pada pasien diabetes.
* Mempertahankan pergerakan peristaltik usus dan mencegah sembelit, gangguan pencernaan, dan mal-absorpsi.
* Mengurangi rasa lapar di siang hari, terutama jika sahur terdiri dari karbohidrat kompleks, seperti kentang.
* Mengonsumsi makanan sahur yang sehat dan bergizi membantu mencegah sakit kepala akibat hipoglikemia dan dehidrasi.
Baca Juga: Puasa Ramadan Menyehatkan Dibuktikan Oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
* Mengonsumsi sayuran yang kaya serat makanan seperti sayuran hijau saat sahur mengurangi rasa haus selama puasa.(*)
Baca Juga: Aturan Bagi Ibu Menyusui yang Ingin Menjalankan Ibadah Puasa