Penyaringan ini berpengaruh terhadap kualitas minyak goreng.
Minyak goreng curah mengalami satu kali penyaringan, sedangkan minyak goreng kemasan mengalami dua kali penyaringan.
Berdasarkan persyaratan SNI, minyak goreng curah cenderung tidak memenuhi pada satu kriteria, yaitu syarat bilangan peroksida.
Angka peroksida menunjukkan tingkat kerusakkan minyak karena oksidasi.
Tingginya angka peroksida menujukkan telah terjadi kerusakan pada minyak tersebut dan minyak akan segera mengalami ketengikan serta sudah mengalami oksidasi.
Minyak goreng curah cenderung terpapar oksigen dan cahaya yang lebih besar dibanding minyak kemasan.
Sebab, distribusinya yang tidak menggunakan kemasan sehingga lebih mudah terpapar oksigen, cahaya, dan suhu tinggi yang merupakan beberapa faktor penyebab oksidasi.
Baca Juga: Minyak Goreng Mahal, yang Curah Disubsidi Pemerintah Harganya 14 Ribu per Liter, Boleh Dikonsumsi
Namun terlepas dari itu, penting bagi kita menghindari minyak goreng palsu alias oplosan.
Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa kembali melambungnya harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium, serta tak sedikit masyarakat yang enggan menggunakan minyak goreng curah memberi kesempatan oknum untuk berbuat curang.
Salah satunya dengan mengoplos atau membuat minyak goreng palsu.
Cara membedakan minyak goreng asli dan palsu?