GridHEALTH.id - Sama seperti penumpukan oli di mobil yang dapat merusak mesin, terlalu banyak kolesterol dapat menimbulkan masalah seiring waktu.
Ini akan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan banyak lagi, kata ahli jantung New York Nieca Goldberg, MD di laman Hardvard Medical School.
Karena tidak ada lampu peringatan "periksa kolesterol" yang terpasang di tubuh, seringkali kolesterol sudah meninggi tanpa disadari.
Padahal orang dewasa di atas 25 tahun seperti disarankan WHO, hanya membutuhkan tes tahunan (tergantung usia dan faktor risiko, semakin tua semakin sering tes).
Yang diperlukan hanyalah tes darah sederhana klinik kantor atau di lab sederhana, yaitu mengetahui apakah tingkat "buruk" (LDL/low density lippoprotein) terlalu tinggi, jenis "baik" (HDL/ high density lippoprotein) terlalu rendah, dan jika trigliserida (jenis darah lain lemak) pada batas normal.
“Setiap orang perlu berada pada ambang kolesterol normal, karena kolesterol tinggi dapat melipatgandakan risiko serangan jantung,” kata Goldberg, direktur medis Pusat Kesehatan Wanita Joan H. Tisch di NYU Langone Medical Center.
Kolesterol sebenarnya bukan penjahat. Tubuh kita membutuhkannya.
"Ini adalah lemak esensial yang digunakan untuk membuat membran sel, hormon, dan banyak lagi," kata Jeffrey Michel, MD, ahli jantung staf senior di Baylor Scott & White Healthcare di Temple, Texas.
Masalahnya adalah ketika ada terlalu banyak zat lilin ini, yang terjadi pada banyak orang.
Baca Juga: Kiat Mengendalikan Kolesterol di Bulan Puasa Agar Tetap Sehat
Baca Juga: Kosmetik Bayi, Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan Sabun dan Sampo?
Baca Juga: Pertanyaan Seputar Mandi Junub Setelah Berhubungan Intim Sebelum Sahur