GridHEALTH.id - Tahu kah beberapa waktu lalu, Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia, Kementerian Kesehatan menggelar lomba virtual sport dalam rangka memperingati Hari Aktivitas Fisik Sedunia yang diperingati tanggal 6 April setiap tahunnya.
Lomba yang digelar selama satu bulan yakni dari tanggal 6 Maret sampai 3 April 2022 ini, bertujuan untuk menciptakan pola hidup sehat melalui aktivitas fisik yang dilakukan dengan baik, benar, terukur dan teratur untuk mencegah penyakit tidak menular.
Menurut Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lansia, Kartini Rustandi menyebutkan lomba virtual sport diikuti sekitar 1.780 peserta yang berasal dari 34 provinsi.
Adapun 3 provinsi terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Seluruh peserta terbagi di 3 kategori yakni kategori berjalan, berlari dan bersepeda.
Adapun capaian aktivitas fisik virtual yang dilakukan para peserta sangat mengagumkan, selama kurang lebih satu bulan tercapai hampir 14 juta langkah kaki.
Jumalh tersebut setara membakar 158 kg lemak atau 556.000 kalori.
“Kalau di jumlahkan semua capaian peserta virtual sport diperoleh 13.922.260 langkah, capaian peserta lari mencapai 38.675 km dan capaian peserta sepeda mencapai 50.854 km,” ucapnya.
Hadiah Bagi Pemenang Lomba
Baca Juga: 6 Fitur Digital BPJS Kesehatan untuk Melayani Masyarakat di Fase Endemi
Pada lomba virtual ini pemenang mendapatkan medali dan jersey yang dikirimkan ke alamat masing-masing.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi mengaku senang serta mengapresiasi penuh atas pelaksanaan lomba virtual tersebut.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk mendorong masyarakat dalam membudayakan aktivitas fisik terutama saat pandemi COVID-19 agar badan sehat, bugar dan menjaga berat badan ideal.
Baca Juga: 6 Obat Ambeien yang Dijual Bebas Tanpa Resep, Kenali Cara Penggunaanya
“Senang sekali melihat pelaksanaan lomba virtual sport ini yang mampu mencatatkan 13 juta langkah, jadi data-data ini menunjukkan aktivitas fisik benar-benar kita laksanakan,” katanya, dalam keterangan tertulis dilansir dari SehatNegeriku (9/4/2022).
Baca Juga: 6 Obat Ambeien yang Dijual Bebas Tanpa Resep, Kenali Cara Penggunaanya
Pihaknya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan rutin sebagai sarana untuk memotivasi masyarakat agar rutin melakukan aktivitas fisik secara baik, benar, dan teratur.
Motivasi ini penting sebab fakta saat ini presentase aktivitas fisik masyarakat Indonesia khususnya di wilayah perkantoran masih sangat rendah.
Fakta Aktivitas Fisik Masyarakat Indonesia
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 36,4% laki-laki dan 30,7% perempuan usia lebih dari 10 tahun kurang aktivitas fisik.
Selain itu, ada 36,5% PNS, Polri dan Pegawai BUMN dan 34,3% pegawai swasta berada di kondisi kurang akrivitas fisik.
Baca Juga: Untuk yang Punya Tunggakan BPJS Segera REHAB, Ada Keringanan Khusus
Menurut Dirjen Endang, angka tersebut cukup memprihatinkan mengingat aktivitas fisik sangalah penting untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.
Dengan tubuh sehat, bisa melindungi diri dari berbagai penyakit serta membantu menunjang kegiatan produktif sehari-hari.
Sebaliknya, kurangnya aktivitas fisik bisa memicu timbulnya penyakit berbahaya pada tubuh.
Untuk itu Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan aktivitas fisik masyarakat dengan aktif mengkampanyekan pentingnya aktivitas fisik selama 30 menit perhari dan 150 menit perminggu yang dilanjutkan dengan pengukuran kebugaran jasmani melalui aplikasi SIPGAR.
Aplikasi SIPGAR merupakan aplikasi pencatatan pemeriksaan kondisi fisik seseorang yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan metode Rockport.
Aplikasi ini dapat diunduh di platform Playstore, sehingga semakin mudah digunakan untuk olahraga di mana pun dan kapan pun.
“Sekarang sudah ada SIPGAR GAME, yakni permainan yang berisi gerakan-gerakan olahraga yang bisa diikuti pengguna. Melalui cara ini aktivitas fisik jadi lebih menyenangkan,” ujar Endang.
Endang pun berharap melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada peringatan Hari Aktivitas Fisik sedunia seperti lomba virtual sport, webinar aktivitas fisik selama puasa, serta pengukuran kebugaran tubuh melalui aplikasi SIPGAR bisa mengurangi waktu sedentari dan semakin membudayakan aktivitas fisik kepada masyarakat luas.
Perilaku sedentari merupakan gaya hidup yang mengarah pada aktivitas fisik yang rendah, dimana kegiatan yang dilakukan hanya mengeluarkan sedikit kalori.
Baca Juga: Healthy Move, Latihan Band Resistensi yang Dapat Dilakukan Dengan Mudah di Rumah
Contohnya duduk atau berbaring terlalu lama, bepergian menggunakan kendaraan padahal jaraknya dekat, dan kurang olahraga.
Gaya hidup tidak sehat ini apabila dilakukan dalam jangka waktu lama berpotensi menimbulkan berbagai penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, osteoporosis, hipertensi dll.
Untuk itu, rutin aktivitas fisik jadi salah satu tindakan pencegahan yang disarankan agar tubuh tetap sehat dan bugar terhindar dari perliaku sedentari.(*)
Baca Juga: Ternyata HanduK Tidak Bisa Digunakan Selamanya, Wajib Beli Baru Secara Berkala Demi Kesehatan