Find Us On Social Media :

Cara Rasional Hilangkan Lemak di Pinggang dan di Perut, Bukan Diet dan Batasi Lemak Solusinya

Hilanmgkan lemak di pinggang dengan cara mudah dan rasional.

GridHEALTH.id - Salah satu masalah penampilan pada banyak orang adalah lemak di pinggang dan di perut.

Jika lemak di pinggang sudah mulai menampakan diri, juga perut sudah semakin maju, ini artinya masalah besar bagi banyak orang.

Tidak percaya? Coba rasakan bagaimana sulitnya menggunakan pakaian yang cocok untuk acara tertentu jika lemak di pinggang sudah memampakan diri.

Apalagi jika saat itu harus menghadiri acara foti sesion, acara pool party atau beach party.

Bisa dipastikan lemak di pinggang juga di perut akan menjadi masalah besar, terlebih bagi perempuan.

Sebenarnya lemak di pinggang juga lemak di perut bukan semata masalah dalam penampilan, tapi lebih dari itu.

Lemak di pinggang dan di perut itu lambat laun akan menjadi masalah kesehatan kita.

Ketahuilah, semakin banyak lemak di pinggang dan lemak di perut otomatis lingkar perut kita bertambah.

Nah, lingkar pinggang yang lebih besar dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker yang lebih tinggi.

Baca Juga: Tak Perlu Batal, Begini Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Berpuasa

Sebaliknya, jika mau menghilangkanlemak di pianggang dan lemak di perut, otomatis akan meningkatkan fungsi pembuluh darah dan juga meningkatkan kualitas tidur. Hal ini tentu sangat baik bagi kesehatan.

Untuk menghilangkan lemak di pinggang dan lemak di perut, tidak mungkin menargetkan dengan diet.

Solusinya, menurunkan berat badan secara keseluruhan akan membantu mengecilkan lingkar pinggang.

terpenting lagi akan membantu mengurangi lapisan lemak visceral yang berbahaya, sejenis lemak di dalam rongga perut yang tidak dapat dilihat tetapi meningkatkan risiko kesehatan, kata Kerry Stewart, Ed.D. , direktur Fisiologi Klinis dan Penelitian di Johns Hopkins.

Untuk itu perhatikan hal berikut ini untuk menghilangkan lemak di pinggang dan lemak di perut, dilansir dari Johns Hopkins Medicine, pada artikel ilmiah '8 Ways to Lose Belly Fat and Live a Healthier Life.'

* Batasi karbohidrat daripada lemak.

Ketika peneliti Johns Hopkins membandingkan efek penurunan berat badan pada jantung melalui diet rendah karbohidrat versus diet rendah lemak selama enam bulan—masing-masing mengandung jumlah kalori yang sama—mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat kehilangan rata-rata 10 pon.

Kondisi ini lebih baik dari mereka yang menjalani diet rendah lemak.

Manfaat tambahan dari diet rendah karbohidrat adalah menghasilkan kualitas penurunan berat badan yang lebih tinggi, kata Stewart.

Baca Juga: Ternyata Bukan Nikotin Zat Bernahaya pada Rokok, Karenanya Tembakau Ini Aman

Dengan penurunan berat badan, lemak berkurang, tetapi sering juga terjadi hilangnya jaringan tanpa lemak (otot), yang tidak diinginkan.

Pada kedua diet, ada kehilangan sekitar 2 sampai 3 pon jaringan tanpa lemak yang baik bersama dengan lemak, yang berarti persentase kehilangan lemak jauh lebih tinggi pada diet rendah karbohidrat.

* Mindsetnya Bukan Diet, tapi lakukan rencana makan

Manfaat dari pendekatan rendah karbohidrat adalah hanya melibatkan mempelajari pilihan makanan yang lebih baik—tidak perlu menghitung kalori.

Secara umum, cara makan rendah karbohidrat mengalihkan asupan dari makanan bermasalah—yang tinggi karbohidrat dan gula dan tanpa banyak serat, seperti roti, bagel, dan soda, menuju pilihan berserat tinggi atau berprotein tinggi, seperti sayuran, kacang-kacangan dan daging yang sehat.

* Healthy Move - Terus bergerak.

Aktivitas fisik membantu membakar lemak perut. "Salah satu manfaat terbesar dari olahraga adalah mendapatkan banyak keuntungan untuk komposisi tubuh," kata Stewart.

Olahraga tampaknya bekerja untuk menghilangkan lemak perut khususnya karena mengurangi tingkat sirkulasi insulin — yang sebaliknya akan memberi sinyal pada tubuh untuk menyimpan lemak — dan menyebabkan hati menggunakan asam lemak, terutama yang dekat dengan timbunan lemak visceral, katanya.

Jumlah latihan yang Anda butuhkan untuk menurunkan berat badan tergantung pada tujuan.

Baca Juga: Healthy Move, 3 Cara Terbaik Untuk Menghilangkan Lemak di Punggung

Bagi kebanyakan orang, ini bisa berarti 30 hingga 60 menit olahraga sedang hingga berat hampir setiap hari..

Untuk diketahui, latihan kekuatan sedang ke latihan aerobik membantu membangun massa otot tanpa lemak, yang menyebabkan kita membakar lebih banyak kalori sepanjang hari, baik saat istirahat maupun selama berolahraga.

* Pentinga Baca Label Makanan dan Minuman

Beberapa yogurt, misalnya, membanggakan bahwa mereka rendah lemak, tetapi mereka lebih tinggi karbohidrat dan gula tambahan daripada yang lain, kata Stewart.

Makanan seperti saus, mayones, saus, dan saus salad sering kali mengandung lemak dalam jumlah tinggi dan banyak kalori.

Jadi jangan tergiur promo, tapi pilihlah faktanya yang tertera pada label setiap produk makanan dan minuman.

* Jauhi makanan olahan

Bahan-bahan dalam makanan kemasan dan makanan ringan seringkali mengandung lemak trans, tambahan gula, dan tambahan garam atau natrium—tiga hal yang membuat sulit untuk menurunkan berat badan.

* Fokus pada pakaian yang lebih pas daripada membaca skala

Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Kanker Perut, Segera Periksakan ke Dokter Jika Sering Alami 4 Gejala Ini

Saat Anda menambah massa otot dan menghilangkan lemak, angka di timbangan berat badan mungkin tidak banyak berubah, tetapi celana akan lebih longgar.

Itu tanda kemajuan yang lebih baik.

Lingkar pinggang harus kurang dari 35 inci jika seorang wanita, kurang dari 40 inci untuk pria. Sampai sini saja sudah mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.

* Bergaul dengan teman-teman yang fokus pada kesehatan

Penelitian menunjukkan bahwa seseorang lebih cenderung makan lebih baik dan berolahraga lebih banyak jika teman dan keluarga melakukan hal yang sama.

Bagaimana, mudah kan. Sekarang sudah siap dong untuk menghilangkan lemak di pinggang dan lemak di perut?(*)

Baca Juga: Berita Baik dari Bos WHO, Kematian Akibat Covid-19 Terendah Sepanjang Dua Tahun, Tapi Tegaskan Dunia Masih Berstatus Pandemi