Find Us On Social Media :

Jelang Lebaran, 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Punya Antibodi Covid

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan kenaikan antibodi masyarakat Indonesia terhadap Covid-19.

Selain itu, Menkes juga mengatakan dalam survei ini juga diukur kadar antibodi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

“Kalau di bulan Desember kita melakukan zero survei orde-nya masih di angka ratusan, titer antibodinya sekitar 500-600. Di bulan Maret ini, ordenya sudah di angka ribuan, sekitar 7.000-8.000,” ujarnya.

Hasil tersebut menunjukkan, bahwa bukan hanya sekadar masyarakat mempunyai antibodi, tapi juga kadar antibodinya tinggi.

Ini artinya, saat seseorang terserang virus, maka sistem imunnya bisa memberikan perlawanan secara maksimal dan mengurangi risiko masuk rumah sakit hingga kematian.

“Itu yang menyebabkan kami, pemerintah, percaya bahwa Insha Allah Ramadan kali ini, mudik kali ini bisa berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif,” tutur Budi Sadikin.

Meski sudah mempunyai antibodi yang tinggi, masyarakat tetap diminta untuk selalu waspada dan berhati-hati.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Valneva dari Virus Utuh Sudah Disetujui Penggunaannya Oleh Pemerintah Kerajaan Inggris

Selain itu, penerapan protokol kesehatan pun juga tetap dilakukan karena penyebaran Covd-19 sulit untuk diprediksi.

Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan alasan penggunaan masker masih tetap perlu dilakukan, meskipun angka konfirmasi Covid-19 terus mengalami penurunan.

“Kita jaga terus disiplin memakai masker, tidak perlu terlalu terburu-buru mengikuti negara-negara lain yang terlampau agresif, tapi kemudian naik lagi,” pungkasnya.

Jelang libur lebaran, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu, karena adanya peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara.

 Baca Juga: Ternyata Inilah Penyebab WHO Belum Jadikan Covid-19 Sebagai Endemi

Lonjakan kasus Covid-19 seperti yang diketahui terjadi di beberapa negara dunia, salah satunya China.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Dengan adanya libur panjang ini, masyarakat juga diimbau untuk tidak berpergian ke luar negeri karena kita ketahui, di negara lain situasinya tidak sama dengan di Indonesia, sehingga ada potensi penularan dari luar negeri,” pungkasnya.

Airlangga juga mengingatkan masyarakat untuk terus waspada, karena pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

Baca Juga: FDA Mengesahkan Perangkat Pengujian Napas Covid Pertama, Mirip GeNose?