GridHEALTH.id - Memang jarang saat lebaran ada menu olahan daging kambing.
Umumnya yang doibuat rendang dan opor, juga gulai, adalah daging sapi dan ayam.
Kenapa daging kambing tidak begitu laku?
Bisa jadi karena selama ini masyarakat termakan hoax prihal daging kambing.
Padahal jika dibandingkan prihal kelezatan, sepakat dong juaranya daging kambing.
Bagaimana jika ditilik dari sisi kesehatan dan keamanan, nyatanya daging kambing ada juaranya.
Menurut National Kiko Registry:
* Daging kambing adalah daging merah paling bergizi yang bisa kita konsumsi.
* Daging kambing juga jauh lebih ramping daripada daging sapi dan sangat baik bagi mereka yang memerharikan kadar kolesterol dan membutuhkan alternatif untuk makanan hum-drum rata-rata.
* Daging kambing secara alami ramping, artinya jauh lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol, memiliki jumlah HDL yang lebih tinggi secara alami (kolesterol baik) dan jumlah LDL yang rendah secara alami (jenis kolesterol jahat).
Kadar kolesterol 63,8 miligram kambing per porsi 3 ons jauh lebih sedikit daripada daging sapi.
* Daging kambing lebih rendah kalori, ini dikarenakan struktur molekul daging kambing berbeda dari daging sapi sehingga lebih mudah dicerna.
3 ons daging kambing diketahui memiliki 122 kalori, yang jauh lebih sedikit dari daging sapi 179 dan ayam 162.
* Daging kambing lemaknya jauh lebih ramping daripada yang lain, lebih banyak daging tersedia. 2,6 gram daging kambing dari total lemak per porsi 3 ons adalah sekitar sepertiga dari 7,9 gram daging sapi.
Satu porsi daging kambing mewakili hanya 4% dari nilai total lemak harian manusia, berdasarkan diet 2.000 kalori.
* Daging kambing tidak akan menyebabkan kita mengorbankan komponen darah yang penting, zat besi.
* Daging kambing protein lebih tinggi dari sapi.
Dalam ukuran 23 gram per sajian sebanding dengan 25 gram dalam sajian daging sapi, artinya kita tidak perlu mengorbankan sumber protein utama.
Satu porsi kambing 3 ons memenuhi 46% nilai protein harian kebanyakan orang.
Fakta Daging Sapi
Daging sapi dianggap sebagai makanan kaya nutrisi yang dapat membantu orang memenuhi kebutuhan nutrisi mereka dalam sasaran kalori mereka, sebagai bagian dari pola makan sehat secara keseluruhan.
Dikutip dari laporan yang diterbitkan dalam Beef Cattle Research Council:
* Daging sapi adalah sumber protein berkualitas tinggi dan menyediakan banyak nutrisi mikro yang penting untuk kesehatan yang baik sepanjang hidup.
* Daging sapi satu porsi 75 g tanpa lemak yang dimasak menyediakan 26 g protein, 170 kalori (8,5% dari diet 2.000 kalori), lemak 6,3 g, lemak jenuh 2,6 g, dan natrium kurang dari 50 mg.
* Daging sapi adalah sumber 3 dari 14 nutrisi penting, yakni protein, besi, seng, selenium tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, vitamin B12, vitamin D, fosfor, pantotenat, magnesium, dan kalium.
* Daging sapi mengandung nutrisi lain yang menarik termasuk kolin, lemak tak jenuh tunggal dan asam linoleat terkonjugasi (CLA).
Baca Juga: Pertolongan Pertama Jika Penyakit Darah Tinggi Kumat, Cukup Lakukan 3 Cara Ini
Kesimpulan dari Fakta
Meski sama-sama memiliki keunggulan, rupanya daging kambing dinilai lebih sehat dibandingkan daging sapi.
Kendati demikian, sebuah studi yang dilakukan di Harvard Medical School, Boston, AS, mengaitkan konsumsi berlebihan daging merah dengan penyakit jantung, diabetes, dan kematian dini.
Studi tersebut memperoleh bahwa risiko kematian dini bahkan lebih tinggi ketika daging merah dibuat menjadi olahan seperti sosis atau kornet.
Ini karena kadar natrium tinggi yang ada dalam produk daging merah olahan.
Untuk itu, ada baiknya menghindari konsumsi daging merah, baik daging sapi maupun daging kambing secara berlebihan.
Paling baik yang dikonsumsi adalah daging segar yang dimasak menjadi makanan lebaran, bukan daging olahan kemasan.(*)
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Asma, Saat Mendadak Kambuh Lakukan 5 Hal Ini
Artikel ini telah publish di GridHEALTH.id yang publish pada 9 Juli 2020. Klik di SINI.