Menurut AMF, ini bisa jadi karena peningkatan tekanan darah, yang biasanya terjadi saat kita berolahraga, untuk mendorong aliran darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Penting untuk dicatat, bahwa manfaat olahraga lebih besar daripada negatifnya, Tariq dan Dr. Collins menyarankan bahwa olahraga harus menjadi bagian dari rutinitas harian kita jika mengalami migrain kronis.
Berikut adalah beberapa latihan yang bisa dilakukan penderita migrain kronis;
1. Jogging, lari, bersepeda, dan berjalan.
Sebuah meta-analisis studi tentang olahraga dan migrain yang diterbitkan pada Februari 2019 di The Journal of Headache and Pain menemukan bahwa latihan aerobik seperti berjalan, jogging, berlari, bersepeda, cross-training dikaitkan dengan penurunan durasi serangan migrain dan rasa sakit dan latihan intensitas sedang merupakan nilai tambah bagi pasien migrain.
Latihan intensitas sedang, seperti menari atau jalan cepat, adalah latihan yang meningkatkan detak jantung dan menyebabkan kita bernapas lebih keras tetapi tetap memungkinkan untuk bercakap-cakap.
2. Latihan interval intensitas tinggi (HIIT)
Sementara latihan intensitas tinggi dapat memicu migrain pada beberapa individu, penelitian menunjukkan bahwa latihan HIIT yang sering, yang menggantikan latihan kardio intens dengan periode istirahat atau latihan intensitas rendah, sebenarnya bisa lebih bermanfaat daripada olahraga sedang untuk penderita migrain.
Baca Juga: Hindari Sahur dan Buka Puasa dengan Mi Instan, Ini Alasannya
Baca Juga: Berlebaran Aman Bagi Pasien Gangguan Ginjal, Hindari 10 Makanan Ini
Sebuah studi yang diterbitkan pada November 2017 di Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports menemukan bahwa latihan HIIT lebih efektif dalam mengurangi jumlah hari serangan migrain daripada latihan intensitas sedang.
3. Yoga