Find Us On Social Media :

Berat Badan Turun Drastis Tanpa Sebab, Ini Gejala Awal Hipertiroid

Gejala dan penyebab hipertiorid.

GridHEALTH.id – Badan kekar aktor Indra Bruggman kini telah berubah menjadi lebih kurus.

Bukan tanpa alasan, penampilan Indra Bruggman yang berubah ternyata disebabkan oleh penyakit yang dialaminya.

Bintang sinetron ‘Jinny Oh Jinny’ ini, menjelaskan bahwa penyakit hipertiroid yang dideritanya, menjadi alasan penampilannya berubah.

“Kemarin saya sakit, sekarang udah sehat, makannya udah bisa syuting,” kata Indra, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (31/5/2022).

Hipertiroid yang diidapnya, tak hanya membuat penampilannya berubah, tapi juga membuat dirinya mengalami cemas berlebihan.

“Efek ke badan itu jantung berdebar lebih kencang. Suka deg-degan dan takut, terus suka gelisah,” ungkapnya.

Pria kelahiran Tasikmalaya ini, juga mengatakan bahwa saat sakit dirinya jadi lebih mudah merasa lelah dibanding sebelumnya.

Melansir Mayo Clinic, hipertiroid adalah kondisi saat kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan menghasilkan terlalu banyak hormone tiroksin.

Hipertiroid bisa menimbulkan dampak metabolisme tubuh menjadi lebih cepat. Sehingga berat badan turun drastis, serta detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Baca Juga: Wanita Sering Mengeluh Nyeri Tulang Belakang, Ternyata Ada Hubungannya dengan Tiroid

Gejala dan Penyebab Hipertiroid

Gejala hipertiroid sering dikira tanda-tanda penyakit lain, karena mempunyai kesamaan. Hal ini membuatnya terkadang sulit untuk dideteksi.

Namun, selain berat badan yang turun drastis dan detak jantung menjadi lebih cepat, gejala umum hipertiroid yang paling sering dirasakan yakni seperti berikut:

1. Nafsu makan tinggi

2. Merasa gugup, cemas, dan mudah marah

3. Tremor, biasanya terlihat di tangan dan jari-jarinya

4. Keringat berlebih

5. Menjadi sangat sensitif terhadap udara panas

6. Kelenjar tiroid membesar (gondok), yang bisa terlihat di bagian pangkal leher

Pada wanita, hipertiorid juga bisa menyebabkan masalah pada siklus menstruasi. Penyakit ini juga bisa menyebabkan BAB menjadi lebih sering, sulit tidur, kulit menipis, dan rambut lebih rapuh.

Baca Juga: Healthy Move, Latihan Terbaik Untuk Mengaktifkan Tiroid Agar Sehat

Melansir niddk.nih.gov, penyebab hipertiroid cukup beragam, seperti penyakit Graves, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, radang kelenjar tiroid (tiroiditis), terlalu banyak yodium, terlalu banyak obat hormone tiroid, dan tumor non-kanker di kelenjar pituitari.

Penyakit Graves merupakan penyebab paling umum hipertiroid. Ini merupakan salah satu gangguan autoimun.

Orang yang mengalami penyakit ini, sistem kekebalannya menyerang tiroid dan menyebabkan produksi hormon tiroid terlalu banyak.

Selain orang-orang yang mempunyai kondisi tersebut, hipertiroid juga berisiko dialami oleh wanita dan mempunyai riwayat penyakit kronis misalnya diabetes tipe 1 atau anemia pernisiosa.

Baca Juga: 5 Penyebab Haid Tak Kunjung Berhenti, Salah Satunya Gangguan Tiroid

Dalam pengobatan hipertiroid, dokter biaanya akan berusaha untuk mengembalikan hormon tiroid ke kadar yang normal.

Pengobatan tidak hanya menghilangkan gejala, tapi juga mencegah komplikasi seperti penyakit jantung, tulang rapuh, gangguan mata, kulit kemerahan, dan krisis tirotoksik.

Pengobatan hipertiroid akan disesuaikan dengan usia, kemungkinan alergi atau efek samping, kondisi lain (hamil atau penyakit jantung), dan akses ke profesional.

Terdapat tiga metode pengobatan yang biasa dilakukan, yakni menggunakan obat-obatan, terapi radioiodine, atau operasi tiroid.(*)

Baca Juga: Mengunyah Labu Siam Rebus Setiap Hari, Menjaga Tiroid Tetap Sehat