GridHEALTH.id – Kasus infeksi cacar monyet terus bertambah setiap harinya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencatat ada lebih dari 500 cacar monyet di seluruh dunia.
Hal tersebut, disampaikan oleh pimpinan teknis kelompok untuk monkeypox, Rosamund Lewis.
“Kami sebenarnya memiliki hitungan lebih dari 550 kasus yang dikonfirmasi di 30 negara di empat dari enam wilayah WHO,” kata Lewis, pada Selasa (31/5/2022), dikutip dari CNN.
Menurutnya, cacar monyet yang mewabah di beberapa negara saat ini sangat berbeda. Mengingat, penyakit tersebut awalnya merupakan endemik dan sekarang terdeteksi di banyak tempat sekaligus.
“Kami melihat semua kasus muncul dalam waktu yang relatif singkat. Kami melihat bahwa dalam beberapa hari, dalam beberapa minggu, melihat lebih dari 500 kasus. Ini berbeda, belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
Di Indonesia sendiri, hingga saat ini belum ditemukan kasus cacar monyet. Namun, bukan berarti penyakit dari virus monkeypox ini tidak akan masuk ke Tanah Air.
Pakar Epidemilogi Griffith University Dicky Budiman mengatakan, bahwa tetap ada potensi cacar monyet masuk ke Indonesia.
Dia memaparkan beberapa hal yang berpotensi menyebabkan virus tersebut masuk ke Indonesia. Hal yang pertama, yakni berhubungan dengan data awal cacar monyet di Eropa yang kemungkinan terjadi sejak awal April.
“Tapi dari Google search menunjukkan bahkan di Februari-Maret itu bahkan sudah terjadi akses terhadap gejala terkait Monkeypox itu,” ujarnya dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (2/6/2022).
Sementara potensi kedua cacar monyet masuk Indonesia adalah mobilitas antarnegara yang begitu tinggi dan cepat.
Virus monkeypox yang mempunyai masa inkubasi selama tiga minggu, membuatnya akan sulit untuk terdeteksi. Kecuali jika sudah menimbulkan gejala.