GridHEALTH.id – Kanker serviks atau leher rahim masih menjadi momok yang menakutkan bagi wanita.
WHO menyebut kanker serviks sebagai jenis kanker nomor empat yang paling sering dialami oleh wanita.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2018 lalu ada sebanyak 570.000 wanita di dunia yang didiagnosis kanker serviks.
Jenis kanker ini cukup mematikan. Pada tahun tersebut, setidaknya ada 311.000 orang wanita yang meninggal dunia.
Kasus kanker serviks 99% disebabkan oleh infeksi virus human papilloma (HPV), yang ditularkan dari hubungan seksual.
Setiap wanita berisiko mengalami kanker serviks, seperti yang terjadi pada dokter Lois Owien.
Terutama jika memiliki faktor risiko berikut, dilansir dari Canadian Cancer Society.
1. Infeksi HPV
Infkesi HPV memang menjadi penyebab utama seorang wanita mengalami kanker serviks. Tapi, bukan berarti ketika mengalami infeksi ini, maka seseorang otomatis mengidap kanker.
Terdapat jenis HPV yang berbeda yang bisa menginfeksi rahim, tapi hanya beberapa di antaranya yang menyebabkan sel berubah tidak normal dan menjadi kanker.
Baca Juga: 5 Penyebab Darah Haid Berwarna Hitam, Kapan Harus ke Dokter?
2. Aktif berhubungan seksual
Wanita yang sudah aktif secara seksual mempunyai risiko terkena kanker serviks. Ini karena hubungan intim membuatnya sangat mungkin terpapar HPV.
Berhubungan seksual pada usia muda juga bsia meningkatkan risiko kanker serviks. Menurut penelitian, tingginya risiko kanker serviks karena adanya perubahan rahim selama masa puber, sehingga membuatnya menjadi lebih rentan.
3. Kebiasaan merokok
Wanita yang merokok juga berisiko mengalami kanker serviks. Kebiasaan ini menyebabkan infeksi HPV tidak sembuh dengan sendirinya.
Jika infeksi HPV tidak segera pulih, maka bisa menyebabkan lesi intraepitel skuamosa (SIL), kondisi prakanker serviks, dan kanker serviks.
4. Terlalu sering melahirkan
Melahirkan lebih dari sekali dikaitan dengan risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita dengan infeksi HPV.
Semakin banyak anak yang dilahirkan, maka semakin besar risiko kanker serviks. Namun, tidak ada jumlah kelahiran tertentu yang meningkatkan risiko.
Baca Juga: Terkenal Karena Tak Percaya Covid-19 dr. Lois Owien Meninggal Dunia
Masih belum diketahui apa yang menyebabkannya, tapi kemungkinan dipengaruhi oleh hormon saat hamil atau trauma rahim saat melahirkan.
5. Mengalami infeksi menular seksual (IMS)
Wanita yang mengalami infeksi HPV dan klamidia, mempunyai risiko kanker serviks yang tinggi.
Peradangan yang berkepanjangan akibat klamidia, menyebabkan tubuh sulit menghilangkan HPV, terutama jika infeksi terjadi berulang.
6. Penggunaan pil KB
Kontrasepsi oral seperti pil KB dalam jangka panjang, meningkatkan risiko infeksi HPV berkembang menjadi kanker serviks.
Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral lebih dari lima tahun, mempunyai risiko kanker serviks yang tinggi.
Risikonya perlahan-lahan berkurang, setelah berhenti menggunakan pil KB. Setelah 10 tahun berhenti, risiko kanker serviks tidak lagi tinggi.
Itulah beberapa faktor risiko kanker serviks yang perlu diwaspadai. Karena setiap wanita memiliki risiko terkena, sekalipun berkecimpung di dunia kesehatan seperti dokter.(*)
Baca Juga: Kenali, Tiga Jenis Vaksin HPV Mencegah Kanker Serviks dan Kanker Penis