Find Us On Social Media :

Program Keluarga Berencana, Ini 5 Alat Kontrasepsi yang Sering Digunakan

Mencegah kehamilan dengan program KB merupakan cara melindungi ibu dan bayi dari kematian.

GridHEALTH.id - Seruan "dua anak lebih baik" pasti sudah sering didengar. Ini merupakan moto dari program keluarga berencana.

Program Keluarga Berencana (KB) sudah mulai digaungkan oleh para dokter kandungan sejak tahun 1950-an dan pada 1957, terbentuklah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Sampai akhirnya pada tahun 1970, terbentuklah Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN), untuk mendukung program keluarga berencana ini. Program ini juga telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992.

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan keluarga berencana (KB)? Dilansir dari laman Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Buleleng, KB adalah cara untuk membatasi kelahiran.

Maksudnya, sebuah upaya untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan oleh setiap keluarga.

Tujuan dari dilakukannya program Keluarga Berencana adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi ibu dan anak.

Selain itu, juga mengendalikan kelahiran sehingga pertambahan penduduk dapat terkendali dengan baik.

Dalam menjalani program Keluarga Berencana, penundaan dan pencegahan kehamilan didukung dengan penggunaan alat kontrasepsi.

Melansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan alat kontrasepsi dalam mencegah kehamilan, aman dilakukan.

Baca Juga: 7 Pertanyaan Paling Umum Pil KB vs KB Suntik, Mana yang Paling Efektif?

Perlu diketahui, kelahiran terpisah kurang dari dua tahun, risiko kematian cukup tinggi.

Sekitar 45% dibandingkan bila kelahiran terpisah 2-3 tahun dan 60% lebih tinggi daripada jika melahirkan empat tahun kemudian.

Dari laman Statistik Sektoral Provinsi DKI Jakarta, alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan dalam program KB adalah seperti berikut.

1. KB suntik

Alat kontrasepsi yang mencegah kehamilan dengan suntikan hormonal. Keunggulan dari KB suntik ini, efektif mencegah kehamilan hingga 99% dan pemberiannya setiap tiga bulan sekali.

2. KB pil

Alat kontrasepsi berbentuk pil yang digunakan secara oral. Rata-rata digunakan oleh wanita yang menunda kehamilan untuk sementara. Pil KB harus diminum secara rutin.

3. IUD

Intrauterine Device (IUD) atau dikenal juga dengan KB spiral, menjadi salah satu alat kontrasepsi yang cukup populer. KB spiral 99% efektif mencegah kehamilan dan bisa bertahan 5-10 tahun.

Baca Juga: Jangan Asal, KB Suntik Tak Dianjurkan Bagi Wanita dengan 7 Kondisi Ini

4. KB implan

KB implan adalah alat kotrasepsi berukuran batang korek api yang ditempatkan di bawah kulit lengan atas, dilansir dari Mayo Clinic.

KB implan dapat mencegah kehamilan hingga tiga tahun. Namun, harus diganti setiap tiga tahun agar efektivitasnya tetap terjaga.

5. Kondom

Menggunakan alat kontrasepsi kondom, perlu ketelitian untuk menentukan yang tepat.

Pasalnya, setiap kondom terbuat dari bahan dan mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.

Jika digunakan setiap kali bercinta, kondom bisa mencegah kehamilan hingga 98%.

Namun nyatanya, efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan hanya sekitar 85%.

Ini artinya, 15 dari 100 orang yang mengandalkan kondom sebagai satu-satunya alat kontrasepsi, tetap hamil setiap tahun. (*)

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dicermati dalam Memilih Kondom Sebelum Dibeli