Find Us On Social Media :

5 Cara Rasa Sakit Emosional Lebih Buruk Dari Rasa Sakit Fisik

Sakit emosional atau sakit fisik lebih menyakitkan dan meninggalkan bekas lebih dalam.

Selanjutnya, kesenjangan empati untuk rasa sakit emosional ini berkurang hanya jika kita sendiri pernah mengalami rasa sakit emosional yang sama baru-baru ini.

4. Rasa sakit emosional muncul dengan cara yang 'tidak sesakit' secara fisik tetapi dampaknya lebih besar

Jika kita mendapat telepon tentang orangtua kita yang sekarat saat sedang makan malam romantasi dengan pasangan, mungkin perlu beberapa tahun lagi sebelum kita dapat menikmati makan malam yang romantis.

Setiap kenangan muncul, kita menjadi enggan untuk mengadakan makan malam karena tak ingin teringat saat dikabari orangtua yang sekarat.

Tetapi kalau kita patah kaki karena melakukan hobi kita, misalnya berlari, hampir dipastikan, setelah sembuh kita akan berlari lagi.

Ini karena rasa sakit fisik meninggalkan sedikit kenangan (kecuali keadaan cedera itu traumatis secara emosional) sementara rasa sakit emosional meninggalkan banyak pengingat, asosiasi, dan pemicu yang mengaktifkan kembali rasa sakit kita ketika kita menghadapinya.

5. Sakit emosional, bukan sakit fisik, dapat merusak harga diri kita dan kesehatan mental jangka panjang.

Baca Juga: Ini Jenis Vaksin yang Membutuhkan Booster Agar Perlindungan Terhadap Infeksi Virus Corona Terjaga

Baca Juga: Akibat Residu Pestisida di Atas Ambang Batas, Mi Instan Cup Produksi Indonesia Ditolak di Taiwan, Ini Bahaya Pestisida dalam Makanan

Rasa sakit fisik harus cukup ekstrem untuk mempengaruhi kepribadian kita dan merusak kesehatan mental kita (sekali lagi, kecuali keadaannya juga traumatis secara emosional).

Ttetapi bahkan satu episode rasa sakit emosional dapat merusak kesehatan emosional kita. Misalnya, gagal dalam ujian di perguruan tinggi dapat menciptakan kecemasan dan ketakutan akan kegagalan.

Satu penolakan yang menyakitkan dapat menyebabkan penghindaran dan kesepian selama bertahun-tahun, bullying di sekolah menengah dapat membuat kita malu dan tertutup sebagai orang dewasa, dan bos yang kritis dapat merusak harga diri untuk tahun-tahun mendatang.