Find Us On Social Media :

5 Cara Rasa Sakit Emosional Lebih Buruk Dari Rasa Sakit Fisik

Sakit emosional atau sakit fisik lebih menyakitkan dan meninggalkan bekas lebih dalam.

Semua alasan di atas menjadi penguat mengapa kita harus memberikan perhatian yang sama, bahkan lebih pada kesehatan emosional kita seperti halnya kesehatan fisik kita.

Sayangnya, kita jarang melakukannya. Sementara kita mengambil tindakan pada pandangan pertama dari pilek atau keseleo otot, kita tidak melakukan banyak hal untuk 'mengobati' cedera emosional umum seperti penolakan, kegagalan, rasa bersalah, merenung, atau kesepian ketika kita mempertahankannya.

Baca Juga: MUI Fatwakan Vaksin Covid-19 CanSino Haram, Mengandung Embrio Janin Bayi

Baca Juga: Gara-gara Sebuah Merek Es Krim, Amerika Serikat Dilanda Kepanikan Bakteri Listeria, Satu Orang Meninggal

Baca Juga: Harapan Hidup Setelah Serangan Stroke, Berapa Lama? Ini Kata Pakar

Baca Juga: Sering Mengalami Sakit Kepala Konstan Di Malam Hari? Waspadai 7 GejalaTersembunyi Kanker Otak

Sementara kita mengoleskan salep antibakteri pada luka atau goresan segera, kita tidak berbuat banyak untuk meningkatkan atau melindungi harga diri kita ketika harga diri kita rendah.

Memang, kita mungkin tidak tahu tindakan apa yang dapat kita ambil dalam situasi seperti itu, tetapi kabar baiknya adalah bahwa informasi semacam ini sudah tersedia. Banyak tenaga ahli yang tersedia seperti psikolog dan psikiater.

Bahkan progam BPJS yang diselenggarakan pemerintah, menyediakan konseling kejiwaan pada beberapa puskesmas, fasilitas kesehatan tingkat pertama, dan rumah sakit umum daerah. Semuanya gratis apabila kita menjadi anggota BPJS. (*)