Find Us On Social Media :

Usia Lahir dan Usia Kematangan Anak Berbeda, Penting Diperhatikan Saat Masuk Sekolah

Terkait masuk sekolah, usia anak berbeda dengan usia kematangan anak.

GridHEALTH.id - Tak semua anak mampu menduduki bangku SD di usia yang sangat muda. Ada juga yang membutuhkan lebih banyak waktu. Karena setiap anak memiliki kesiapan yang berbeda-beda untuk masuk sekolah dasar (SD). Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Rose Mini Agoes Salim MPsi, menyarankan agar anak dimasukkan SD di usia kematangan rata-rata yakni 7 tahun.Meski demikian, menurut Rose Mini, secara umum kematangan anak untuk bersekolah tidak dilihat dari usia mereka. Setiap anak memiliki perbedaan individu.Ada anak yang sudah matang di usia 5 tahun. Namun ada juga yang baru masuk SD di usia 6, atau bahkan 7 tahun.

Bila anak mendapatkan stimulasi yang baik, ia akan matang dan siap masuk SD dengan sendirinya."Kalau stimulasi bagus anak pasti matang ke sekolah. Kenapa usia 7 tahun matang karena itu diambil pada usia kematangan rata-rata," ucap Rose Mini yang biasa dipanggil Bunda Romi dalam webinar yang disiarkan akun Youtube Direktorat Guru PAUD dan Dikmas Kemdikbud RI, (14/03/2022).

Selain faktor usia, juga harus dipastikan anak telah mencapai aspek kesiapan sekolah. Setiap orang tua dan pendidik, perlu memahami aspek kesiapan sekolah untuk setiap anak.Ada lima aspek penting yang perlu dipenuhi. Mulai aspek fisik, bahasa, kognitif, sosial-emosional, dan kemandirian.

Semuanya perlu dipenuhi agar anak-anak sepenuhnya siap menerima pembelajaran ketika mereka masuk SD.

Baca Juga: Jangan Hanya Berpatokan Pada Usia, Lihat Kesiapan Belajar Anak Saat Masuk Sekolah

Baca Juga: Gejala Umum Stroke dan Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

Di saat anak hendak masuk sekolah, usia tidak bisa menjadi satu-satunya faktor penentu kesiapan sekolah, tetapi bisa menjadi salah satu faktor pertimbangan.

Usia adalah salah satu faktor yang terkait dengan kematangan fisik, motorik, kognitif, sosial, dan emosional anak.

Executive function (metakognisi) adalah salah satu faktor prediktor kemampuan akademik anak

Perkembangan metakognisi dipengaruhi oleh kematangan biologis, stimulasi, pengalaman, dan lain-lain.

Fleksibilitas kognitif, goal-setting, dan pemrosesan informasi berkembang paling cepat umumnya usia 7-9 tahun dan matang di usia remaja.

Baca Juga: Healthy Move, Mencegah Nyeri Lutut Saat Olahraga Naik Gunung