Find Us On Social Media :

5 Alasan Jeroan Sebaiknya Dihindari Dikonsumsi, Picu Penyakit Kronis

Jeroan sebaiknya dihindari karena berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius.

GridHEALTH.id - Jeroan atau organ bagian dalam hewan, disukai oleh masyarakat Indonesia.

Hati, jantung, otak, babat, usus, hingga lidah adalah jenis jeroan yang sering diolah menjadi berbagai macam masakan yang lezat.

Penggemar jeroan juga tidak terbatas usia. Olahan makanan dengan bahan baku jeroan, disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Dilansir dari Medical News Today, jeroan sering disebut juga sebagai super food karena kaya akan kandungan nutrisi yang penting bagi tubuh.

Misalnya saja vitamin A, vitamin B, vitamin D, vitamin K, dan zat besi. Ada juga kandungan magensium dan fosfor.

Meskipun memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, tapi makan jeroan juga tidak boleh berlebihan.

Konsumsi jeroan secara berlebihan hanya akan menimbulkan masalah. Berikut adalah sederet bahaya makan jeroan bagi kesehatan.

1. Menyebabkan kolesterol tinggi

Jeroan memang memiliki nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi, kandungan kolesterol dalam jeroan juga tinggi.

Baca Juga: Sering Dianggap Buruk, Adakah Manfaat Makan Jeroan Sapi Bagi Tubuh?

Kandungan kolesterol yang sangat tinggi, terdapat di hati dan jantung. Jika dimakan terlalu banyak, jeroan yang lezat dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Kadar kolesterol tinggi meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung atau stroke. Jika benar-benar ingin mengonsumsinya, usahakan hanya makan sedikit.

2. Asam urat

Dilansir dari WebMD, makan jeroan dalam porsi yang besar, dapat meningkatkan risiko asam urat kambuh.

Seorang pengidap penyakit asam urat, tidak disarankan makan jeroan karena mengandung purin yang tinggi.

Makanan tinggi purin seperti jeroan, akan menyebabkan kerusakan sendi pada orang yang mengidap asam urat.

3. Hemochromatosis

Melansir niddk.nih.gov, hemochromatosis adalah kelainan di mana jumlah zat besi terlalu banyak dan menumpuk di dalam tubuh.

Kelebihan zat besi ini, dapat menyebabkan kerusakan pada hati, jantung, pankreas, kelenjar endokrin dan sendi.

Baca Juga: Tidak Hanya Jeroan, Ini 5 Makanan yang Tanpa Disadari Tinggi Kolesterol

Kandungan zat besi dalam jeroan cukup tinggi, dapat memenuhi sekitar 34 persen dari kebutuhan harian.

Seseorang yang sudah didiagnosis dengan penyakit ini, sangat tidak disarankan makan jeroan karena akan membuat zat besi dalam tubuh semakin banyak.

4. Cacat lahir

Ibu hamil perlu berhati-hati saat akan mengonsumsi jeroan seperti hati. National Institutes of Health hanya merekomendasikan 10.000 IU vitamin A per hari. 

Jika ibu hamil mengonsumsi jeroan terlalu banyak, dikhawatirkan menyebabkan kelebihan vitamin A yang dikaitkan dengan cacat lahir dan kelainan serius lainnya.

5. Keracunan

Jeroan merupakan organ dalam hewan, sehingga berisiko mengandung racun. Misalnya saja hati atau ginjal, yang memiliki fungsi untuk menyaring darah.

Jadi jika dimakan, dikhawatirkan terdapat kandungan mekuri dan selenium yang masuk ke tubuh, sehingga menyebabkan keracunan.

Makan jeroan sebenarnya boleh-boleh saja, tapi sebaiknya tidak berlebihan agar terhindar dari kondisi di atas. (*)

Baca Juga: 5 Makanan Kaya Zat Besi, Penting Untuk Hadapi Corona Virus Covid-19