Find Us On Social Media :

Menghindari Infeksi Pada Daging Kurban, Bagaimana Cara Menyimpannya?

Infeksi pada daging kurban dapat terjadi dari cara penyimpanan maupun sebelum hewan tersebut disembelih.

GridHEALTH.id - Daging kurban baik daging sapi maupun daging kambing, jumlahnya berlimpah setelah Idul Adha.

Jumlahnya yang banyak tersebut, tak memungkinkan untuk bisa habis dalam satu hari saja. Sehingga, sering kali disimpan terlebih dahulu.

Namun, pada daging hewan kurban yang sudah disembelih tersebut, mungkin saja terjadi sebuah infeksi.

Infeksi pada daging kurban yang sudah disembelih, dapat terjadi jika dibiarkan terlalu lama di suhu ruang (30-40 derajat Celsius).

Selain daging menjadi tidak segar lagi, ada ancaman bakteri yang dapat menginfeksi daging kurban.

Perlu diketahui, kalau daging kurban hanya dapat bertahan selama satu hingga dua jam saja di suhu ruang.

"Kalau disimpan di suhu ruangan yang kita hindari adalah bakteri sebenarnya. Takutnya kalau ruangannya tidak steril bakterinya bisa menempel di daging," kata Chef Aguk Prasetyo dari Hotel Santika Cirebon, dikutip dari Kompas.com (09/07/2022).

Selain itu, ada juga risiko cacing hati yang perlu diwaspadai dan dapat menyebabkan infeksi pada daging kurban.

Mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, menemukan ada 6 ekor sapi yang sudah disembelih terkena infeksi cacing hati.

Baca Juga: Membuat Sop Daging Sapi dari Kaldu Tulang, Sehat dan Bebas Lemak

Infeksi cacing hati daging kurban, umumnya ditemukan di jeroan seperti jantung, limpah, hingga ginjal.

Dokter Hewan Widi Nugroho mengatakan, daging kurban atau jeroan yang terinfeksi cacing hati, dapat direndam untuk mengelurkan cacing hati. Kemudian bagian yang terinfeksi dapat direbus.