Find Us On Social Media :

Gempa Bali, Terbesar Pada 1816 Pernah Telan Korban Hingga 10 Ribu Lebih

Kondisi bangunan Padmasana Pura Agung Lokanatha, Lumintang, Denpasar berserakan setelah diguncang gempa berkekuatan 5,8 SR, Selasa (16/07/2019).

GridHEALTH.id - Indonesia sebagai negara kepulauan yang dipenuhi gunung berapi kerap mengalami gempa bumi.

Seperti yang baru saja terjadi di wilayah Kuta Selatan, Bali.  Kekuatan gempa terkini Bali menurut BMKG magnitudo 3,7.

Kekuatan gempa terkini sebesar itu langsung getarkan wilayah tersebut, tepatnya berada di 7 kilometer timur laut Kuta Selatan.Menurut laporan BMKG, gempa terkini Bali tersebut terjadi pada pukul 16.09 WIB.Sementara pusat gempa terkini bali dilaporkan berada di laut 7 kilometer timur laut Kuta Selatan, Bali, dengan kedalaman pusat gempa berada di kedalaman 11 kilometer.

Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, dilansir dari Kompas.com (25/07/2022), gempa tersebut terjadi pada pukul 17.09 Wita.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Nugroho, dalam keterangan tertulis pada Senin.Episenter gempa, kata dia, terletak pada koordinat 8,76° LS; 115,28° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 7 kilometer timur laut Kuta Selatan, Bali pada kedalaman 11 kilometer.

Sejarah mencatat, pulau Bali kerap dilanda bencana gempa bumi. Bahkan ada yang menelan korban hingga puluhan ribu.

Baca Juga: Earthquake Sickness, Penyebab Kepala Pusing dan Mual Setelah Gempa

Baca Juga: Bikin Langsing sampai Mata Jadi Sehat, 5 Manfaat Buah Kedondong

Dikutip dari Tribun Bali (26 Juli 2022) , berikut sejarah gempa yang pernah terjadi di Bali;

1. 'Gejer' Bali

'Gejer' bali merupakan gempabumi besar yang pernah melanda Bali. Tepatnya 22 November 1816, terjadi gempa bumi Bali yang berpusat di Buleleng, Selatan, Kerajaan Buleleng.

Gempa bumi itu menelan 10.252 korban jiwa. Dalam wawancara tribun-bali.com denganI Made Kris Adi Astra dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bali dalam diskusi 200 Tahun ‘Gejer Bali’, akhir 2015 lalu di Puri Kanginan Singaraja, dia mengatakan, gempa Bali itu masih berkaitan dengan letusan Gunung Tambora tujuh bulan sebelumnya.