Find Us On Social Media :

Gempa Bali, Terbesar Pada 1816 Pernah Telan Korban Hingga 10 Ribu Lebih

Kondisi bangunan Padmasana Pura Agung Lokanatha, Lumintang, Denpasar berserakan setelah diguncang gempa berkekuatan 5,8 SR, Selasa (16/07/2019).

Gempa bumi Seririt menelan korban tewas sebanyak 559 orang, luka berat 850 orang dan luka ringan 3.200 orang.

Dilaporkan juga, hampir 75% dari seluruh bangunan rumah di Tabanan dan Jembrana mengalami kerusakan.

Gempa ini juga menyebabkan kehancuran total di Kecamatan Seririt, di mana sebuah bangunan sekolah runtuh dan setidaknya 200 siswa terjebak.

Empat ribu lainnya menderita luka-luka dan sekitar 450.000 menjadi tunawisma.

Baca Juga: Healthy Move, 6 Hal Perlui Dilakukan Untuk Mencegah Sakit Leher Saat Bersepeda

Baca Juga: Memilih Produk Perawatan Untuk Kulit Sensitif, Perlu Ekstra Hati-hati Untuk Menghindari Iritasi

4. Gempa bumi Karangasem pertama

Gempa bumi Karangasem pertama dengan magnitudo 6.0 terjadi pada tanggal 17 Desember 1979, sekitar

Getaran terjadi di sebelah tenggara pantai Kabupaten Karangasem di Selat Lombok, dan sekitar 60 kilometer (37 mi) timur-timur laut Denpasar.

Gempa tersebut merusak 80 persen bangunan di Kabupaten Karangasem, membuat antara 15,000 hingga 500,000 orang mengungsi dan secara cepat memutuskan hubungan darat dengan ibu kota provinsi tersebut, Denpasar.

Korban tewas sebanyak 25 orang, 47 luka berat. Dampak gempabumi telah menimbulkan puluhan rumah roboh dan ditemukan retakan tanah sepanjang 500 meter.

Delapan puluh persen rumah dan bangunan lainnya di Kabupaten Karangasem dilaporkan telah hancur atau rusak.

Desa Culik, Datah dan Tisla kabarnya tidak dihuni karena kerusakan akibat gempa tersebut.

5. Gempabumi Karangasem Kedua (6.2 Skala Ricter)

Gempa bumi Karangasem 2 terjadi pada tanggal 2 Januari 2004 menelan 1 korban tewas dan 33 orang luka-luka.

Baca Juga: 8 Makanan Ramah Penis untuk Meningkatkan Testoteron, Sperma dan Ereksi Tahan Lama

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Sudah Dimulai, Perhatikan Asupan Gizi Untuk Anak di Masa Pandemi

Beberapa daerah yang mengalami kerusakan parah adalah daerah Tenganan, Dauh Tukad, Abang, Tohpati, Muncan, dan Bukit. (*)