GridHEALTH.id - Sebanyak 4 juta tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Indonesia tidak lama lagi akan mendapat dosis keempat vaksin Covid-19.
Sebelumnya Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Herbuwono menyebut vaksin Covid-19 booster kedua nakes diprioritaskan usai dua dokter dilaporkan meninggal dunia di gelombang baru Omicron (zonapandemi.com/21/07/2022).
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, meski saat ini vaksin booster dosis ketiga telah berlangsung, imunitas dari vaksin tersebut menurun selama enam bulan hingga dibutuhkan dosis keempat untuk kembali menguatkan kekebalan tubuh.
“Vaksin keempat sekarang sudah kita bagi, kita utamakan nakes dulu. Karena sekarang sudah enam bulan, data menujukkan imunitas menjadi menurun,”kata Budi Gunadi Sadikin saat berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (27/07/2022).
Menurut Budi, stok vaksin Covid-19 saat ini masih berlimpah. Indonesia dipastikan tidak kekurangan vaksin untuk pemberian dosis keempat.
“Vaksin untuk nakes banyak, vaksin kita kan berlebih. Nakes ada 4 juta, vaksin kita sudah cukup kok,” ujarnya.
Sebelumnya dalam berbagai kesempatan, Kemenkes mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis keempat untuk masyarakat bukan prioritas, karena masih fokus mengejar target booster dosis ketiga.
Ahli kesehatan masyarakat Hermawan Saputra sebelumnya menganjurkan kepada pemerintah agar memberikan dosis vaksin keempat bagi para tenaga kesehatan.
Hal itu dia sampaikan menanggapi kenaikan jumlah kasus infeksi harian Covid-19 di Indonesia dalam dua hari terakhir.
Baca Juga: Wanita Penerima Vaksin Covid-19 Laporkan Perdarahan Jadi Lebih Banyak Saat Menstruasi
Menurut Hermawan, selain gencar melakukan kampanye protokol kesehatan masyarakat, pemerintah diminta menggelar vaksinasi dosis keempat bagi para tenaga kesehatan (nakes).
Pasalnya, para nakes itu yang berhadapan langsung menghadapi pandemi Covid-19. "Seharusnya saat-saat seperti ini orang membutuhkan booster vaksin kedua atau dosis keempat. Di mana tenaga-tenaga kesehatan yang periode awal memang seharusnya sudah masuk ke dosis keempat sekarang," kata Hermawan dikutip dari Kompas.com (17/07/2022).
Diketahui, selama pandemi Covid-19 ribuan tenaga kesehatan (nakes) dan 750 dokter gugur akibat terpapar virus tersebut.
Namun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat para para dokter ataupun para tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terpapar virus Covid-19.
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin pun menegaskan para pejuang kemanusiaan ini adalah pahlawan kusuma bangsa. Tercatat ribuan tenaga kesehatan dan 750 dokter kehilangan nyawa akibat terpapar Covid-19 sejak Maret 2020.
“Selama pandemi Covid-19, dokter dan tenaga kesehatan Indonesia berguguran dalam perjuangan dan pengorbanan untuk menyelamatkan jiwa orang banyak.
Mereka adalah Pahlawan Kusuma Bangsa,” kata Wapres saat memberikan sambutan pada acara pembukaan “Monumen Pengabdian Dokter Indonesia”, Kamis (17/03/2022).
Sementara LaporCovid-19 mencatat 1.028 tenaga kesehatan gugur melawan Covid-19.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, tidak akan turun dari gelanggang meskipun banyak para dokter dan juga tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Peregangan Untuk Ibu Hamil Redakan Sakit Punggung
“Meskipun, kemudian banyak sekali berguguran kawan-kawan dokter dan tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid. Saat ini, terakhir saya dengar (dokter gugur) 751, karena ada peningkatan akibat Omicron,” ucapnya.
“Meskipun kita tahu, karena kita tidak mau surut dari gelanggang, kita sudah bertekad dokter itu memang untuk kemanusiaan. Kita tidak bisa surut karena memang dedikasi awal kita memilih untuk menolong sesama,” tegas Daeng.
Daeng menyebut dibukanya Monumen Pengabdian Dokter Indonesia akan mengingatkan kepada seluruh masyarakat sejarah baru perjuangan dokter Indonesia.
“Mudah-mudahan menjadi sejarah baru bagi dokter Indonesia, bagi Ikatan Dokter. Sejarah baru yang dipicu oleh pandemi.
Tetapi, sebenarnya memang sejarah baru ini bukan berarti betul-betul baru. Karena memang sejatinya dokter Indonesia itu memiliki dua jati diri yang penting dari awal.
Baca Juga: 6 Keuntungan Bakal Didapat Kalau Wanita Jarang Memakai Celana Dalam
Baca Juga: Bayi Prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Tingkatkan Risiko Stunting
Sebagai insan pejuang kemanusiaan sudah pasti, karena dari masa pendidikan sampai diluluskan itu nilai-nilai humanisme betul-betul ditanamkan, nilai-nilai altruism betul-betul ditanamkan,” kata Daeng. (*)