GridHEALTH.id - Sebagian orang mungkin belum pernah mendengar bahan alami yang kaya akan manfaat ini, yaitu fenugreek.
Fenugreek adalah bahan alami dan menjadi bahan yang umum digunakan dalam masakan India, hingga sekarang berkembang menjadi suplemen.
Khasiatnya yang kaya untuk tubuh, seperti meningkatkan testosteron hingga memproduksi ASI, menjadikan orang memilih untuk mengkonsumsi bahan alami ini.
Fenugreek
Fenugreek memiliki nama latin Trigonella foenum-graecum, di Indonesia sendiri tanaman fenugreek memiliki nama lain yang disebut dengan kelabat, yang merupakan tanaman dengan tinggi 2-3 kaki atau sekitar 60-90 cm.
Ciri-ciri dari tanaman ini adalah memiliki daun hijau, bunga putih kecil, dan buah berbentuk polong dengan biji kecil berwarna coklat keemasan.
Nutrisi Fenugreek
Kandungan nutrisi yang dimiliki dalam tanaman fenugreek ini, membuat India menjadikan tanaman ini sebagai bumbu dapur, di mana rasanya sedikit pedas dan manis.
Nutrisi di dalam satu sendok makan yang berkisar 11,1 gram biji fenugreek, mengandung 35 kalori dan nutrisi lainnya, antara lain serat (3 gram), karbohidrat (6 gram), lemak (1 gram), mangan (7% dari Nilai Harian), zat besi (20% dari Nilai Harian), magnesium (5% dari Nilai Harian), dan protein (3 gram).
Baca Juga: Ini Fungsi Testis pada Pria, Selain Menghasilkan Testosteron
Manfaat Fenugreek
Sudah selama ribuan tahun, tanaman dari fenugreek dijadikan bahan pengobatan alternatif dan pengobatan tradisional Cina, khususnya dalam hal mengobati kondisi kulit.
Seiring perkembangan jaman, bahkan saat ini tanaman fenugreek sudah dijadikan sebagai bahan dalam produk sabun dan sampo, selain menjadi bumbu dapur yang biasa digunakan untuk mengentalkan.
Melihat kandungannya yang beragam dan baik untuk tubuh, konsumsi fenugreek dipercaya dapat memberikan berbagai macam manfaat, manfaat umumnya antara lain:
1. Meningkatkan produksi ASI - Tidak jarang seorang ibu kesulitan untuk memproduksi jumlah ASI yang cukup, namun dengan mengkonsumsi fenugreek yang dijadikan teh herbal dapat meningkatkan produksi ASI berdasarkan penelitian.
Hasil penelitian lainnya menunjukkan konsumsi fenugreek pada ibu yang menyusui dapat meningkatkan volume ASI sebanyak 2,47 ons atau sekitar 73 mL.
2. Meningkatkan produksi testosteron - Selain berpengaruh pada produksi ASI, konsumsi fenugreek juga dipercaya dapat meningkatkan produksi testosteron pada pria dengan dijadikan sebagai suplemen.
Selain produksi testosteron yang meningkat, ternyata konsumsi fenugreek juga berpengaruh pada meningkatnya libido berdasarkan hasil dari beberapa penelitian.
3. Penurunan kada kolesterol total dan LDL jahat untuk diabetes tipe 1 dan 2 - Hasil penelitian lainnya juga menyebutkan, konsumsi 50 gram bubuk biji fenugreek setiap makan siang dan malam, dalam 10 hari akan mengalami penurunan kadar gula darah, kolesterol total, dan LDL jahat.
Baca Juga: Anak ASI Vs Sufor, Cenderung Gemuk, Apakah Artinya Lebih Sehat?
Kondisi penurunan kadar gula dengan konsumsi fennugreek ini dipercaya karena peran fenugreek dalam meningkatkan fungsi insulin.
Selain manfaat-manfaat ini, penelitian lain juga menunjukkan konsumsi fenugreek dapat membantu mengkontrol nafsu makan, maag, peradangan, kram saat menstruasi, masalah seksual, pembesaran prostat, obesitas, dan masalah kulit.
Cara Konsumsi Fenugreek
Umumnya konsumsi fenugreek sudah dalam bentuk campuran suplemen, sehingga saat mengkonsumsinya akan disesuaikan dengan aturan pakai dari setiap suplemen dan dosisnya juga disesuaikan dengan khasiat atau manfaat yang ingin didapatkan.
Pada orang yang ingin meningkatkan produksi testosteron, umumnya menggunakan sekitar 500 mg ekstrak fenugreek, namun ada juga yang mengkonsumsinya sekitar 1.000-2.000 mg.
Jika konsumsi fenugreek dengan biji utuhnya, biasanya digunakan kadar 2-5 gram, tapi kembali pada penelitian masing-masing, satu yang pasti adalah suplemen dengan kandungan fenugreek ini dapat diminum atau dimakan sebelum atau saat makan.
Efek Samping Konsumsi Fenugreek
Penggunaan dosis yang terlalu tinggi dalam konsumsi fenugreek juga dapat bermasalah, karena penelitian pada hewan menunjukkan adanya masalah kesuburan, neurologis, peningkatan risiko keguguran, hingga kerusakan DNA.
Beberapa efek samping yang diperlihatkan oleh manusia adalah diare, perut kembung, sakit perut, dan bagi beberapa orang dapat menimbulkan alergi, oleh karena itu, akan lebih baik untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan para pakar terkait dosis yang tepat untuk dikonsumsi sesuai dengan target yang diinginkan.
Baca Juga: Ternyata Benar, Pasak Bumi Ampuh Sebagai Obat Kejantanan Pria