Find Us On Social Media :

Gangguan Hiperseksual, 4 Cara Untuk Mengelola Diri dengan Kondisi Ini

Hiperseksual, kecanduan seks yang dapat menyebabkan gangguan kejiwaan.

GridHEALTH.id - Apakah kita berfantasi tentang seks berulang kali? Apakah keinginan untuk berhubungan intim tampaknya cukup kuat dan tidak kunjung hilang? Jika ya,kita mungkin menderita gangguan hiperseksua atau hiperseks.

Ini adalah kondisi medis yang biasanya disebut sebagai kecanduan seksual dan ditandai dengan perilaku ekstrem seperti dorongan yang tidak terkendali untuk berhubungan seks, kesusahan karena tidak tersedianya pasangan seksual.

Perilaku seksual kompulsif ini sangat parah sehingga memengaruhi berbagai bagian kehidupan termasuk kesehatan, hubungan, pekerjaan, dll.Gangguan hiperseksual sekarang ditambahkan ke daftar penyakit WHO. Meskipun penyebab pasti di balik kondisi ini masih belum jelas, para ilmuwan percaya bahwa faktor-faktor tertentu seperti ketidakseimbangan neurotransmiter seperti serotonin, dopamin dan norepinefrin, perubahan jalur otak, dan kondisi kesehatan tertentu seperti epilepsi, demensia, dan Parkinson berpotensi menyebabkan gangguan hiperseksual.

Ditambah, akses mudah ke privasi dan konten seksual, meningkatkan risiko Anda menderita kondisi tersebut.

Perawatan hiperseksualitas yang tertunda dapat menyebabkan komplikasi seperti harga diri rendah, depresi, hutang keuangan, HIV, bunuh diri, dll.Kondisi ini dapat didiagnosis sendiri. Jika dorongan seksual memaksa kita untuk menonton film porno, membayar untuk seks, dan memiliki banyak pasangan hampir secara teratur, kita memerlukan bantuan medis.

Jika mengalami gejala-gejala ini, sudah saatnya kita mengunjungi dokter. Untuk memastikan kondisi tersebut, dokter akan melakukan evaluasi psikologisdengan mengajukan pertanyaan tentang kesehatan fisik dan mental, hubungan, pikiran seksual, kompulsi, dll.

Setelah dipastikan bahwa kita menderita gangguan hiperseksual, terapis ungkin akan menyarankan kita untuk pergi melalui terapi dan meresepkan obat-obatan seperti antidepresan, penstabil suasana hati, anti-androgen, dll.

Baca Juga: Viral Suami Ceraikan Istri yang Minta Bercinta 9 Kali Sehari, Termasuk Hiperseks? Ini Kata Pakar

Baca Juga: Pria Suka Vagina yang Sehat dan 'Mengigit', Begini Cara Mendapatkannya

Baca Juga: Manfaat Habbatusauda, Obat Segala Penyakit Menurut Rassulullah SAW

Saat ini, dokter memberikan obat dan terapi kepada pasien gangguan hiperseksual berdasarkan kemungkinan penyebab kondisi tersebut.

Namun, para ilmuwan akhirnya menemukan hormon yang terkait dengan gangguan hiperseksual. Ini pasti akan membuat perawatan lebih mudah.