GridHEALTH.id - Pria manapun merasa bangga bila mampu membuat wanita pasangannya mencapai orgasme berulangkali saat bercinta.
Nah, salah satu teknik bercinta mewujudkan hal ini yang bisa dicoba adalah kunyaza. Teknik tradisional dari masyarakat Rwanda.
Kunyaza adalah nama Rwanda-Rundi yang diberikan untuk praktik seksual yang ditemukan di wilayah Danau Besar Afrika Timur yang dimaksudkan untuk memfasilitasi orgasme wanita dan ejakulasi wanita selama hubungan seksual
Teknik kunyaza juga dipraktekkan di Uganda dan Kenya, yang dikenal sebagai kachabali. Manfaat kunyaza antara lain memperlancar ejakulasi wanita dan memicu orgasme berkali-kali pada wanita.
Menurut buku yang ditulis Habeeb Akande, "Kunyaza: The Secret to Female Pleasure" (ahasia dari teknik ini adalah pengaturan ritme sentuhan penis pada bibir vagina, seperti gerakan zig zag penis atau memutar-mutar kulup penis di atas klitoris untuk memanjakan vagina.
Harap diketahui, penelitian dari Kinsey Institute, kebanyakan wanita tidak bisa orgasme dengan penetrasi saja selama hubungan seksual. Klitoris yang terletak dekat bibir vagina memainkan peranan penting untuk distimulasi agar wanita mudah mencapai orgasme.
Tetapi di antara wanita yang klitorisnya melayang terlalu jauh ke atas, mungkin sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk mengalami orgasme saat berhubungan seks, karena bercinta tradisional tidak memberikan gesekan yang cukup untuk merangsang klitoris, kata Dr. Maureen Whelihan.
Whelihan adalah seorang dokter kandungan dan ginekolog di West Palm Beach, Florida, dan seorang ahli di American College of Obstetricians and Gynecologists.Para peneliti mengatakan mereka telah menemukan jarak antara klitoris wanita dan lubang kencingnya yang dapat memprediksi apakah dia akan dapat orgasme saat berhubungan seks, tanpa rangsangan tambahan.
Baca Juga: Pria Suka Vagina yang Sehat dan 'Mengigit', Begini Cara Mendapatkannya
Baca Juga: Usir Nyeri Sendi Akibat Asam Urat dengan 5 Infused Water Ini
"Angka ajaib" adalah 2,5 sentimeter—sedikit kurang dari 1 inci, kata Elisabeth Lloyd, peneliti Kinsey Institute for Research in Sex, Gender and Reproduction di Indiana University-Bloomington, Amerika Serikat."Ini korelasi yang sangat kuat sehingga jika Anda memberi kami seorang wanita yang memiliki jarak 3 sentimeter, kami dapat dengan andal memprediksi dia tidak akan mengalami orgasme dengan hubungan seksual," kata Lloyd.
"Wanita dapat melakukan pengukuran ini sendiri atau dengan pasangannya, untuk membantu menjelaskan pengalaman seksual mereka sendiri."Faktor-faktor lain, seperti ukuran penis, keterampilan pasangan seksual atau intensitas keinginan "Mungkin memiliki beberapa efek, tetapi sebenarnya jarak anatomis yang tampaknya dapat diprediksi," kata Lloyd.Paparan hormon pria di dalam rahim meningkatkan jumlah penyimpangan, kata Lloyd. "Jika dia terkena banyak androgen, kuncup klitoris bermigrasi jauh," katanya.
Baca Juga: Stres Dapat Menyebabkan Rambut Beruban, 4 Pengobatan Rumahan Untuk Mencegahnya
Baca Juga: Dokter Mata Ingatkan Epidemi Global Miopia pada Anak Akibat Lama Terpapar Layar Gadget
Antara 70% hingga 90% wanita tidak dapat mencapai orgasme dengan penetrasi saja, kata Whelihan.
Oleh karenanya, pasangan yang bertekad untuk mencapai orgasme wanita selama hubungan seksual harus mulai lebih memperhatikan klitoris, kata Lloyd dan Whelihan.Pasangan dapat menggunakan posisi di mana wanita berada di atas, yang memungkinkan wanita untuk mendapatkan lebih banyak gesekan terhadap klitorisnya.
Teknik bercinta Kunyaza mampu memainkan bibir vagina hingga klitoris dengan cara menggosok-gosokan penis di area ini sehingga wanita akan mencapai orgasme dengan mudah, bahkan bisa berulangkali. (*)