GridHEALTH.id - Sejak statusnya diubah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi darurat kesehatan global, infeksi cacar monyet jadi sorotan.
Meski cacar monyet yang mewabah saat ini paling banyak dialami oleh pria gay atau biseksual, tapi bukan berarti kelompok masyarakat lain tidak akan terpapar.
Beberapa waktu yang lalu, Amerika Serikat sempat melaporkan konfirmasi infeksi cacar monyet pada ibu hamil dan juga anak-anak.
Setidaknya, di Negeri Paman Sam tersebut sudah terdapat lima kasus cacar monyet pada anak yang tercatat. Berasal dari Indiana, California, dan Washington D.C.
Melansir Foxnews, Selasa (9/8/2022), empat orang anak yang berasal dari California dan Indiana, merupakan warga negara Amerika Serikat.
Sedangkan cacar monyet yang dialami oleh bayi di Washington D.C, diketahui bukan penduduk asli, melainkan turis yang sedang melancong.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan terkait risiko penularan cacar monyet pada anak, yang mungkin akan lebih berbahaya.
Menurut organisasi tersebut, anak-anak yang berusia di bawah 8 tahun, apabila terpapar berisiko mengalami kondisi yang parah.
Sejauh ini, kasus cacar monyet Amerika Serikat sudah lebih dari 7.500 kasus, yang penularannya melalui kontak langsung, terkena cairan tubuh orang yang terinfeksi, hingga penggunaan barang bersama seperti handuk maupun seperai.
Baca Juga: Sudah Sembuh, Penyintas Cacar Monyet Masih Berisiko Terinfeksi Kembali
Mencegah cacar monyet pada anak
Anak-anak memang termasuk kelompok rentan cacar monyet. Meski begitu, orangtua tidak perlu terlalu panik mengenai kondisi ini.
Selagi orangtua ataupun salah satu anggota keluarga tidak terinfeksi, maka anak dirasa aman dari virus monkeypox yang jadi penyebab cacar monyet.
"Hal nomor satu yang dapat dilakukan orangtua untuk melindungi anak-anak mereka adalah memastikan mereka sendiri tidak terkena cacar monyet," kata Dr Buddy Creech, dokter penyakit menular pediatrik di Vanderbilt Medical Center, dikutip dari TODAY, Selasa (09/08/2022).
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), merupakan langkah penting untuk melindungi diri sendiri dan orang terdekat dari paparan cacar monyet.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ketua Umum IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). Orangtua perlu mengajarkan anak-anak agar terbiasa menerapkan PHBS, baik di lingkungan sekolah maupun rumah.
"Di tengah segala sesuatu, penyakit menular yang kita belum jelas (mulai dari) vakisnnya, kita sudah masuk apa belum (kasus cacar monyet di Indonesia), oleh karena itu kita ajarkan betul-betul bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini, tidak ada cara lain sebetulnya," kata Piprim, dikutip dari GridHEALTH.id, Selasa (02/08/2022).
Menurutnya, PHBS adalah langkah pencegahan cacar monyet yang tepat untuk dilakukan, tanpa melakukan pembatasan sosial seperti yang terjadi pada kasus Covid-19.
"Untuk monkeypox (cacar monyet) ini lebih-lebih karena penularannya tidak semenular covid, karena harus ada kontak yang sangat erat, jadi sebetulnya PHBS itu sudah cukup," ujarnya.
Baca Juga: Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan di Barang Berhari-hari, Hilangkan dengan Zat Ini
"Asalkan anak kita bisa diajarkan dengan baik oleh orangtuanya dan juga dicontohkan oleh guru-gurunya dan keluarga," sambung Piprim.
Adapun PHBS yang bisa diajarkan oleh orangtua ke anak yakni mencuci tangan, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan. (*)
Baca Juga: Hasil Swab Suspek Cacar Monyet di Jateng Negatif, Pemeriksaan Lebih Lanjut Dilakukan