Find Us On Social Media :

Makanan Pendamping ASI, Cara Memperkenalkan Makanan Padat Pada Bayi

Memperkenalkan MPASI pada bayi diberikan secara bertahap sesuai usia bayi.

GridHEALTH.id - Saat bayi berusia enam bulan, perubahan penting terjadi pada pola makannya. Saatnya mereka mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI atau MPASI.

Meskipun memperkenalkan MPASI kepada bayi merupakan tantangan bagi orangtua, tubuh mereka sudah dipersiapkan untuk jenis makanan ini.

Memperkenalkan MPASI perlu dilakukan secara bertahap, sejak bayi berusia enam bulan.

Selama kehamilan, plasenta berperan dalam nutrisi janin. Oleh karena itu, sistem pencernaan bayi harus beradaptasi setelah lahir. Inilah alasan mengapa bayi baru lahir tidak mentolerir semua jenis makanan.

Bayi harus disusui secara eksklusif selama bulan-bulan pertama kehidupannya. Saat bayi a berusia enam bulan, kita bisa mulai mengenalkan MPASI.

Namun, bayi dapat terus menyusui hingga usia dua tahun, sambil makan makanan lain secara bersamaan.Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah berbagai sinyal yang dipancarkan tubuh bayi. Hal-hal berikut ini menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk mentoleransi MPASI-nya yaitu;

- Dapat tetap duduk dan mengangkat kepala

- Tunjukkan minat pada makanan di sekitar mereka

- Buka mulut mereka untuk mengambil makanan ke dalam mulut mereka

- Lakukan gerakan atau gerakan mengunyahKita dapat memasukkan berbagai jenis makanan ke dalam MPASI untuk memulai tahap baru ini. Namun, beberapa lebih direkomendasikan daripada yang lain. Beberapa dari mereka adalah:

Baca Juga: Makanan Bayi, Kenali Berbagai Sumber MPASI Untuk Gizi Seimbang

Baca Juga: Pusing Kepala Saat Bangun Tidur, Kebanyakan Tidur Hingga Gejala Stroke

- Sereal. Beras, oat, jagung, atau barley adalah makanan yang kaya akan vitamin dan mineral. Selain itu, mereka adalah sumber serat yang penting.

- Sayuran. Mereka kaya akan banyak nutrisi berbeda, bahkan protein. Kita dapat membuat makanan bayi dengan sayuran.

- Buah-buahan. Bisa dimakan terpisah. Sebaiknya memilih buah segar, bukan kalengan.

- Makanan yang berasal dari hewan/protein. Daging dan ikan kaya akan protein, vitamin A, zat besi, seng, fosfor, dan kalsium.

Mengenai telur, karena alergi makanan, para ahli menyarankan untuk menunggu hingga bayi berusia minimal satu tahun untuk menguji toleransinya dengan porsi kecil.

Saat memperkenalkan MPASI, penting untuk memastikan bahwa bayi tidak menolak makanan baru. Meskipun ini bisa terjadi di awal, kita harus terus melakukannya.Berikan MPASI dalam jumlah kecil. Ingatlah bahwa bayi makan jauh lebih sedikit daripada orang dewasa.

Kita perlu memberi sistem pencernaan mereka cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Jadi, jangan frustrasi jika mereka tidak makan banyak makanan.Kedua, lebih mudah memperkenalkan makanan padat dengan bergantian dengan ASI atau susu formula.

Ini berarti memberi makan bayi dengan botol atau menyusui mereka, lalu memberi mereka satu sendok teh makanan, dan kemudian lebih banyak susu. Dengan cara ini, mereka akan terbiasa dengan makanannya.Selama proses tersebut, bayi dapat bermain dengan makanan. Terkadang, itu akan berakhir di wajah, tangan, bib, atau lantai mereka, di mana saja kecuali mulut mereka.Jangan memarahi bayi untuk itu, karena mereka bisa menolak makanan lain kali. Sebaliknya, kita harus berbicara dengan lembut kepada mereka, mendorong mereka untuk makan.

Baca Juga: 5 Tanaman Herbal Untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Cepat

Baca Juga: Saat Haid Dilarang Menggaruk Kulit Karena Bakal Stretch Mark, Ini Penjelasan Ahli

Jika bayi  menangis atau tidak mau membuka mulutnya, lebih baik menunggu daripada memaksa.

Beberapa makanan yang harus dihindari untuk diberikan kepada bayi  adalah makanan kaleng, potongan daging dingin, manisan, popcorn, dan makanan lain yang dapat membuat bayi tersedak. Sangat penting untuk mengevaluasi ukuran gigitan untuk menghindari kecelakaan.Selalu mencoba untuk menghaluskan atau menumbuk makanan sehingga mereka dapat dengan mudah menelannya.

Jangan berikan bayi sesuatu yang utuh. Terakhir, jangan tambahkan garam atau bumbu, karena tidak diperlukan untuk selera mereka. Bahkan, bisa meningkatkan risiko penyakit kronis. (*)