Find Us On Social Media :

P2PTM Kemenkes Ingatkan Ancaman PPOK Seiring Peningkatan Perokok di Indonesia

Begini kondisi paru-paru perokok yang berpotensi besar mengalami PPOK.

GridHEALTH.id - Indonesia disebut akan mengalami fase darurat PPOK seiring jumlah peningkatan perokok di Indonesia, khususnya pada perokok pemula.

Kondisi ini diingatkan langsung oleh Direktorat P2PTM Kemenkes yang menyebutkan kemungkinan besar akan ada peningkatan kasus dari PPOK mengingat jumlah perokok di Indonesia meningkat.

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) sendiri termasuk ke dalam penyakit tidak menular yang menyumbang angka kematian cukup besar.

Disadari atau tidak, selain penyakit menular, ternyata penyakit tidak menular (PTM) juga menjadi ancaman ke depannya karena angka kasus yang semakin tinggi.

Data menyebutkan, situasi penyakit tidak menular di Indonesia menyebabkan kematian dan disabilitas tertinggi yang meningkat tajam pada tahun 2014 hingga 2019.

Ada empat penyakit tidak menular yang menyebabkan 60% kematian, yaitu kardiovaskuler, diabetes melitus, kanker, dan PPOK.

Sehingga Indonesia dan dunia sudah mulai mewaspadai adanya kemungkinan peningkatan yang lebih signifikan dari tingginya angka penyakit tidak menular.

Setidaknya ada lima faktor risiko yang menyebabkan beban penyakit di dunia, yaitu tekanan darah tinggi, merokok, gula darah tinggi, dan obesitas.

Merokok, sebagai salah satunya sangat berpotensi menyebabkan beban pada PPOK.

PPOK adalah penyakit paru kronik yang disebabkan dari meningkatnya inflamasi pada saluran pernapasan karena paparan partikel atau gas berbahaya.

Sehingga dapat dikatakan PPOK identik dengan masalah dasar terkait pola hidup masyarakat tidak sehat seperti merokok dan semakin meningkatnya polusi udara.

Baca Juga: 4 Kerusakan Kulit Akibat Keseringan Merokok, Segera Kurangi