GridHEALTH.id - Seseorang dikatakan memiliki penyakit darah tinggi apabila hasil cek tensinya tiga kali berturut di atas ambang batas normal dalam rentang waktu tiga bulan.
Melansir Emedicine Health, penyakit darah tinggi tidak bisa sembuh ,bahkan perlu dikendalikan seumur hidup.
Pengendalian hipertensi seumur hidup akan meminimalkan risiko terkena serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan berbagai penyakit lainnya.
Tidak seperti penyakit lain di mana obat diminum hanya dalam waktu singkat, obat tekanan darah tinggi biasanya diharapkan diminum seumur hidup individu.
Meskipun demikian, perubahan gaya hidup yang signifikan dapat menurunkan level tekanan darah menjadi normal, meskipun pengelolaan penyakit ini tetap harus dilanjutkan.
Berikut beberapa tip yang mungkin dapat membantu kita meminimalkan pengobatan, tentunya di bawah pengawasan dokter.
Ini 10 cara menurunkan tekanan darah tinggi secara alami yang wajib kita ketahui
1. Penurunan berat badan: Obesitas dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Penurunan berat badan telah menjadi cara paling efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Bahkan kehilangan 5 kilogram dapat menurunkan tekanan darah. Selain menurunkan berat badan, seseorang umumnya harus fokus pada lemak perut.
Pria dengan ukuran pinggang di atas 110 cm dan wanita dengan ukuran pinggang di atas 85 cm inci berisiko terkena tekanan darah tinggi.
2. Diet DASH: Sebuah program diet yang disebut Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) disarankan untuk mengontrol dan mencegah tekanan darah tinggi.
Disarankan untuk menghindari makanan tinggi lemak, makanan olahan, dan makanan yang mengandung gula dan garam.
Baca Juga: Menurunkan Kadar Hipertensi dengan Daun Basil, Begini Cara Pakainya
Baca Juga: Redakan Batuk Pada Anak dengan Melakukan Titik Pijat Berikut
Baca Juga: Coba 6 Ramuan Herbal Berikut, Ampuh Membantu Solusi Penyakit Jantung
Juga menghindari garam berlebih untuk saus dan minuman berkafein berlebih seperti kopi dan minuman energi.
Kita harus lebi berfokus pada buah-buahan, sayuran segar, biji-bijian, dan makanan berserat dan tinggi kalsium.
3. Rutin berolahraga: Berolahraga adalah cara terbaik untuk menghilangkan lemak dan mengurangi tekanan darah tinggi.
Berolahraga setiap hari selama 30 menit dapat menurunkan tekanan darah sekitar lima hingga delapan mm Hg.
Berjalan, jogging, bersepeda, berenang, atau menari adalah cara paling efektif untuk mengontrol tekanan darah. Meditasi dan teknik relaksasi stres juga dapat membantu.
4. Kurangi asupan natrium: Kebanyakan orang modern yang hobi makan junk food m engonsumsi sekitar 3400 mg natrium sehari, sedangkan asupan natrium harian yang direkomendasikan adalah 2300 mg, dengan batas optimal kurang dari 1500 mg bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.
Hindari menyimpan garam di meja untuk ditaburkan di atas makanan dan makan kacang dan keripik asin.
5. Biasakan membaca label makanan: Label mengungkapkan banyak hal. Baca label untuk natrium tinggi, lemak jenuh, dan nilai kolesterol, yang dapat berkontribusi pada risiko tekanan darah tinggi.
Makanan olahan, makanan kemasan, dan makanan restoran mengandung jumlah natrium, lemak jenuh, dan kolesterol tertinggi. Jadilah pembelanja yang cerdas dan hindari makanan yang mengandung banyak natrium, lemak jenuh, dan kolesterol.
6. Tingkatkan asupan kalium: Tambahkan lebih banyak kalium ke dalam makanan karena mengatur detak jantung dan meniadakan efek natrium dalam tubuh.
Sebelum memasukkan makanan ini ke dalam makanan, konsultasikan dengan dokter untuk jumlah potasium yang tepat untuk dikonsumsi.
Pasien dengan penyakit ginjal yang signifikan harus membatasi jumlah kalium. Makanan kaya kalium adalah sebagai berikut buah-buahan seperti pepaya, jeruk, melon, alpukat, dan aprikot.
Juga: Khasiat Bawang Putih dan Madu, Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan
Baca Juga: Waspadai Gejala Kanker Renal Cell Carsinoma, Kanker Ginjal Paling Umum
Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung. Lalu sayuran seperti kentang dan ubi jalar. Makanan seperti tuna dan salmon, kacang polong, serta kacang-kacangan dan biji-bijian.
7. Menghindari minum alkohol: Alkohol dalam jumlah sedang mungkin tidak menyebabkan banyak kerusakan pada tubuh.
Namun, tiga minuman sekaligus dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.
8. Berhenti merokok: Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Mengurangi merokok membantu tekanan darah kembali normal. Ini juga membantu dalam mencegah risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
9. Hindari stres berlebih: Hormon stres atau kortisol menyempitkan pembuluh darah dan dapat menyebabkan lonjakan sementara tekanan darah.
Stres juga dapat menyebabkan makan berlebihan, kurang tidur, dan menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol. Meditasi penghilang stres dan teknik pernapasan dapat membantu mengurangi stres.
Baca Juga: Selain Gaya Hidup, Ternyata Kerusakan Pankreas Berperan Sebagai Penyebab Diabetes Tipe 2
Baca Juga: Bibir Sumbing Bisa Sebabkan Masalah Fisik dan Psikologis Pada Anak
Baca Juga: Tubuh Kurus Bebas Lemak Bisa Juga Mengalami Kegawatan Saat Terinfeksi Covid-19
10. Kendalikan faktor risiko: Diabetes yang tidak terkontrol dapat membuat lebih sulit untuk menjaga tekanan darah tetap terkendali.
Oleh karena itu, mengendalikan diabetes dan faktor risiko lainnya adalah yang paling penting. Mengambil obat resep pada dosis tertentu dan pada waktu tertentu adalah penting. Pemantauan tekanan darah secara teratur di rumah juga disarankan. (*)