Find Us On Social Media :

Gejala Gagal Jantung Sering Tidak Disadari, Salah Satunya Lingkar Pinggang Bertambah

Lingkar pinggang bertambah bisa menjadi indikasi adanya gagal jantung.

Baca Juga: Tanda-tanda Jantung Tidak Sehat yang Sering Diabaikan, Waspada!

Baca Juga: Pria Suka Vagina yang Sehat dan 'Mengigit', Begini Cara Mendapatkannya

FaCTor-64 mendaftarkan pasien dengan diabetes yang dianggap berisiko tinggi untuk serangan jantung, stroke, atau kematian tetapi belum memiliki bukti penyakit jantung.

Peserta studi menyelesaikan skrining acak untuk penyakit arteri koroner dengan CT angiografi koroner, kemudian menerima rekomendasi untuk mengubah perawatan atau gaya hidupmereka, atau melanjutkan perawatan diabetes standar rutin, berdasarkan hasil mereka.

Mereka kemudian diikuti untuk melacak kejadian jantung yang merugikan di masa depan.

Selama studi baru, 200 peserta yang menerima pemeriksaan CT juga menjalani ekokardiografi untuk menilai fungsi ventrikel kiri mereka. Ventrikel kiri adalah ruang jantung yang memompa darah kaya oksigen ke otak dan tubuh.

Ketika ada disfungsi di ventrikel kiri, darah kembali ke paru-paru dan ekstremitas bawah, yang sering menyebabkan gagal jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.

Meskipun segala bentuk obesitas dapat menghasilkan stres pada jantung, studi baru dua lembaga itu menunjukkan bahwa obesitas perut, lebih dari berat badan total atau BMI (rasio berat badan terhadap tinggi badan), adalah prediktor kuat dari penyelewengan fungsi ventrikel kiri.

Baca Juga: Healthy Move, Ingin Berat Badan Turun Lebih Cepat? Berolahraga di Luar Rumah!

Baca Juga: Asam Lambung Kambuh? Coba Titik Pijat di Area Berikut Untuk Meredakan

“Kami secara khusus menemukan bahwa lingkar pinggang tampaknya menjadi prediktor yang lebih kuat untuk disfungsi ventrikel kiri daripada total berat badan atau indeks massa tubuh,” kata Boaz D. Rosen, MD, dari Johns Hopkins, yang merupakan peneliti utama studi tersebut.

Dr Rosen mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memverifikasi temuan ini. "Penting untuk melihat apakah pasien ini memang berisiko mengalami gagal jantung atau penyakit arteri koroner di masa depan," tambahnya. (*)