Pemberian ASI dapat mencegah berbagai jenis infeksi yang menyebabkan kematian bayi dan mencegah kekerdilan (stunting).“ASI dari ibu yang sehat dan bergizi baik merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi. Sebaliknya, ASI yang berasal dari ibu dengan status gizi kurang baik dapat menurunkan beberapa kandungan gizi penting dalam ASI sehingga menurunkan kualitasnya.
Salah satu indikator kesehatan ibu yang dapat mempengaruhi kualitas ASI dalah status anemia ibu.
Ibu yang mengalami anemia menghasilkan ASI dengan kadar antibodi dan zat gizi seperti protein, lemak, mineral yang lebih rendah.
Oleh karena itu, pencegahan anemia pada ibu penting untuk dilakukan apabila ingin kualitas ASI terjaga dan bayi mendapatkan manfaat optimal dari ASI” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurutnya, pencegahan anemia pada ibu cukup penting untuk bila ingin menjaga kualitas ASI.
Baca Juga: Waspada, Penyebab Kutil Kelamin Pria yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Baca Juga: Healthy Move, Sakit Punggung Belakang Setelah Berolahraga? Ini yang Harus Dilakukan
Upaya untuk mencegah anemia pada perempuan, lanjut dia, telah dilakukan dengan menargetkan remaja puteri dan wanita usia subur melalui pedoman gizi seimbang, fortifikasi makanan, suplementasi tablet tambah darah, dan pencegahan penyakit penyerta seperti kekurangan energi kronis (KEK) dan malaria.
Tujuannya adalah untuk mencegah masalah gizi kronis dan mempersiapkan calon ibu untuk menjalani kehamilan yang sehat dan memastikan ASI yang berkualitas.
Dengan demikian, generasi Indonesia di masa depan akan menjadi lebih sehat dan tangguh sehingga dapat berperan dalam mendukung kemajuan Indonesia. (*)