Sejauh dari yang penelitian yang ada, Prof. Aru menyebutkan belum ada batas maksimal BPA dapat menyebabkan kanker, hanya saja ada yang menyebut lapisan dalam dari kaleng tidak baik untuk kesehatan.
Menurutnya lebih kuat bukti penggunaan stryrofoam sebagai wadah makanan ketimbang penggunaan BPA ini pada galon guna ulang.
Selain berisiko kanker, Bisphenol-A (BPA) ini juga disebut dapat menyebabkan infertilitas hingga gangguan hormon lainnya.
Menjawab isu ini, dr. Laurentius Aswin Pramono, M.Epid, Sp.PD pun menjelaskan mengenai pengaruh BPA pada hormon di dalam tubuh, dari sisi metabolisme tubuh bidang kedokteran dan sisi epidemiologi.
Hormon di dalam tubuh diproduksi dan dilepaskan oleh jaringan kelenjar endokrin, pada dasarnya semua bahan kimia bersifat endocrine disruptor, yaitu komponen kimiawi yang bisa mengganggu fungsi sistem endokrin dan reproduktif dalam tubuh.
“Namun untuk menimbulkan gangguan metabolisme dan endokrin, butuh kadar yang sangat besar dalam satu waktu secara bersamaan. Dalam berbagai review study, penggunaan bahan kimia dalam keseharian ternyata tidak mampu mencapai ambang yang bisa menyebabkan endocrine disruption,” tuturnya.
Banyak jurnal menyebut penggunaan harian BPA pada kemasan botol minum dan galon guna ulang jauh lebih kecil dari ambang batas bahaya yang menyebabkan gangguan hormonal.
"Dikatakan butuh minuman, satu waktu ya, sampai 10.000 galon, kan tidak mungkin kita minum 10.000 galon, jadi kandungannya BPA itu 0,001% dari apa yang dianggap sebagai batas yang bisa menyebabkan gangguan hormon," kata dr. Aswin.
Artinya, kandungan BPA sangat kecil sekali kemungkinan untuk bisa langsung merusak tubuh dalam satu waktu.
Butuh sangat banyak kandungan BPA dalam waktu singkat yang baru bisa menjadi potensi merusak tubuh.
"Jadi memang terkait dengan isu yang satu ini tidak perlu khawatir untuk menggunakan dalam sehari-hari, gaya hidup sehat tetap menjadi hal yang penting dalam hal kesehatan hormon, endokrin, metabolisme, dan reproduksi," lanjut dr. Aswin.
Baca Juga: BPOM Medan Temukan Air Galon di 6 Daerah Ini Terpapar BPA Lebihi Ambang Batas