Find Us On Social Media :

Mengenal Klasifikasi Hipertensi, Dampak Risikonya Serta Pencegahan

Kenali lima klasifikasi hipertensi dan lakukan pencegahannya.

Nyeri dada, juga disebut angina, terjadi ketika jantung tidak mendapatkan darah yang dibutuhkannya.

Ketika penderita tekanan darah tinggi melakukan aktivitas seperti berjalan menanjak, naik tangga, atau berolahraga, angina dapat menyebabkan tekanan, remasan, nyeri, atau rasa penuh di dada.

- Dapat menyebabkan kerusakan ginjal

Ginjal membantu tubuh membuang racun dan mengatur banyak fungsi kompleks tubuh. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada arteri di sekitar ginjal.

Hal ini dapat mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan mereka dan, paling buruk, menyebabkan gagal ginjal.

- Mempunyai masalah penglihatan

 Mata kita penuh dengan pembuluh darah kecil yang dapat dengan mudah tegang atau rusak karena tekanan darah tinggi.

Ini juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik. . Menurunkan tekanan darah terkadang dapat membalikkan masalah penglihatan. Tetapi tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat menyebabkan kehilangan atau gangguan penglihatan permanen.

- Mengalami disfungsi seksual

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan libido rendah pada wanita dan disfungsi ereksi pada pria.  Ini meningkatkan risiko penyakit arteri perifer (PAD).

PAD terjadi ketika arteri di kaki, lengan, perut, atau kepala menyempit dan menyebabkan rasa sakit, kram, dan kelelahan. Jika kita memiliki PAD, kita juga berada pada peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

-  Berisiko terkena krisis hipertensi

Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah

Baca Juga: Kanker Kulit Melanoma dan Non-Melanoma Apa Bedanya? Ini Penjelasan Ahli

Krisis hipertensi adalah keadaan darurat medis yang menyebabkan tekanan darah meningkat di atas 180/120 dengan cepat.

Jika tekanan darah terlalu tinggi, itu dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ Anda dan komplikasi lain yang berpotensi mengancam jiwa.

Gejala krisis hipertensi meliputi penglihatan kabur atau masalah penglihatan lainnya, pusing, sakit kepala parah, mimisan, sesak napas, nyeri dada, dan munculnya perasaan cemas atau ada sesuatu yang tidak beres. (*)