Find Us On Social Media :

Meninggal Dunia di Lokasi Syuting, Irene Justin Menghembuskan Nafas di Usia Muda, Kebiasaan ini Bisa Picu Serangan Jantung Mendadak

Irene Justine meninggal dunia karena serangan jantung

GridHEALTH.id - Irene Justin meninggal dunia karena serangan jantung, kebiasaan ini bisa jadi penyebabnya.

Beberapa tahun silam, kabar meninggalnya seorang artis muda dan cantik ini sempat menggemparkan.

Irena Justine meninggal pada Kamis, 26 Mei 2016 silam akibat serangan jantung yang melumpuhkan tubuhnya.

Irena Justine dikenal saat membintangi sinetron Cinta Fitri yang melambungkan namanya.

Kematian artis kelahiran 15 Juni 1993 ini meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi anak, mantan suami, keluarga, dan para sahabatnya.

Bagaimana tidak, kepergian Irena bisa dibilang sangat mendadak.

Sebelumnya, Irene justru tampak sehat dan tak terlihat sakit.

Pemain film Ganteng-Ganteng Serigala ini meninggal akibat serangan jantung saat sedang syuting kuis Baper RCTI.

Saat melakukan pengambilan gambar (tapping) Ia jatuh pingsan seperti pohon tumbang, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Sebelum dinyatakan meninggal, Ia ditembaki alat pacu jantung, disuntik, dan dipasang alat-alat medis, jantungnya masih berdetak, tetapi sangat lemah.

Sudden cardiac death atau kematian jantung mendadak adalah kematian mendadak yang tidak terduga tanpa trauma sebelumnya.

Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Hipertensi yang Membahayakan Kesehatan, Waspadai!

Terjadi dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 1 jam sejak timbulnya gejala.

Sebanyak 75 persen dari penyebab kematian jantung mendadak disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

Penyebab kedua adalah kardiomiopati yakni kelainan pada otot jantung seperti dilated cardiomyopathies, hypertrophic cardiomyopathies dan Arrhythmogenic Right Ventricular Dysplasia (ARVD).

Selain itu sindroma gangguan irama jantung misalnya long QT syndrome, Brugada syndrome, early repolarisation syndrome merupakan penyebab kematian jantung mendadak yang juga sering ditemui terutama pada usia muda.

Dilansir dari GridHEALTH.id sebelumnya, inilah kebiasaan yang bisa memicu jantung hingga berpotensi mematikan menurut CDC.

1. Jajan  makanan di luar setiap hari

Makan di luar setiap hari mungkin berdampak negatif pada munculnya penyakit jantung karena kita cenderung membuat pilihan yang tidak sehat di restoran.

Saat kita makan di luar, CDC menyarankan untuk memperhatikan detail nutrisi, mengatakan tidak pada roti dan koktail, membuat pertukaran yang lebih sehat, memilih porsi yang lebih kecil, dan menolak topping yang tidak sehat.

2. Tidak pernah berolahraga

Salah satu hal terbaik yang harus kita lakukan untuk menjaga kesehatan jantung adalah rutin berolahraga.

"Menjadi tidak aktif berkontribusi pada kadar kolesterol darah tinggi dan obesitas. Orang yang berolahraga secara teratur memiliki kesehatan jantung yang lebih baik, termasuk menurunkan tekanan darah," kata Mayo Clinic.

Baca Juga: Kenali Jenis Komplikasi Penyakit Ginjal Kronis, Tak Boleh Diabaikan!

3. Minum alkohol

Minum alkohol berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.

CDC menjelaskan bahwa hal itu dapat meningkatkan tekanan darah dan juga menyebabkan tingkat trigliserida yang tinggi, jenis lemak yang paling umum di tubuh.

"Kalori dalam alkohol sangat tinggi. Ketika tubuh Anda memiliki terlalu banyak kalori, itu mengubahnya menjadi trigliserida, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung," jelas para pakar CDC.

4. Menempatkan diri dalam situasi stres

Hampir setiap orang mengalami stres pada satu titik atau lainnya. Namun, menghindarinya adalah demi kepentingan terbaik kita dalam hal kesehatan jantung.

"Anda mungkin merespons stres dengan cara yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung," jelas Mayo Clinic.

5. Merokok

Menurut WHO, merokok adalah salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung, bertanggung jawab atas hampir sepertiga kematian terkait penyakit jantung.

Karbon monoksida menurunkan jumlah oksigen dalam sel darah merah yang merusak jantung.

"Ini juga meningkatkan jumlah kolesterol di arteri , faktor risiko lain untuk penyakit jantung," tulis laman WHO.(*)

Baca Juga: Mengenal Gagal Jantung Penyebab Meninggalnya Hanna Kirana, Kenali Beberapa Tanda-tanda Berikut Sebelum Terlambat