GridHEALTH.id - Salah satu momok bedsar banyak wanita setelah melahirkan adalah, terjadinya kenaikan berat badan drastis saat menyusui.
Salah satu alasan klasiknya penyebab berat badan naik saat menyusui yaitu, banyak makan.
Sebab dengan banyak makan, maka tidak akan khawatir kekurangan ASI, baik kualitas maupun kuantitas.
Tapi karena hal itu pula, tidak sedikit wanita yang mengalami masalah kurang percaya diri.
Satu hal yang harus diketahui, sejatinya tidak ada hubungannya kualitas dan kuantitas ASI dengan banyak makan.
Saat menyusui seorang wanita tidak perlu banyak makan.
Tapi harus mencukupi kebutuhan asupan gizi harian ibu menyusui.
Untuk kecukupgan gizi harian ibu menyuusi akan kita bahas pada kesempatan lain.
Nah, kali ini yang akan diulas adalah solusi berat badan berlebih saat menyusui.
Melansir YouTube Sehat Sunnah, Menrut dr.Zaidul Akbar, ada tips yang aman dan ampuh dalam menurunkan berat badan bagi ibu yang sedang menyusui.Kata dr.Zaidul Akbar cukup dengan mengurangi dua jenis asupan dari makanan ini.
Baca Juga: Ibu Wajib Tahu, Cara Cepat Menghilangkan Bekas Luka Jahitan Sesar
Menurut dr. Zaidul Akbar, kalau ibu yang sedang menyusui hendak melakukan program diet, maka harus tetap memperhatikan asupan kalori bagi kebutuhan menyusui.
Nah, umumnya karena karbohidrat yang over, banyak wanita menyusui mengalami peningkatan berat badan tidak terkontrol.
Jadi PR utama ibu menyusui, supaya berat badan tidak melonjak dan tetap terkontrol adalah atur asupan kerbohidrat harian.
Karbohidrat harian yang dimaksud dari aneka sumber. Mulai dari nasi putih hingga tepung.
Karenannya ,enu makanan bagi para ibu yang menyusui, bisa diganti dengan mengkonsumi asupaan makanan yang mengandung karbohidrat alami.
Bisa mengganti nasi putih dengan beras merah."Mungkin diganti dengan karbohidrat yang sifatnya lebih sehat kayak beras merah, beras hitam, beras cokelat," ungkpa dr.Zaidul Akbar.Tentang Beras dan Nasi
Ketahuilah, nasi merah adalah wujud dari beras merah yang telah dimasak.
Beras merah adalah gandum utuh dan biji-bijian dianggap ‘utuh’ jika tiga bagian aslinya—dedak, benih, dan endosperm—tetap utuh.
Karena beras ini menyimpan semua bagian aslinya, menyediakan lebih dari dua kali lipat serat dibandingkan dengan beras putih.
Baca Juga: Subvarian Omicron XBB Kebal vaksin Terdeteksi di Singapura dan India
Warna merah pada nasi tersebut berasal dari kandungan antosianin, yang merupakan sumber antioksidan tinggi. Nasi merah bisa didapatkan dari beras yang masih memiliki sekam maupun tidak.
Sedangkan nasi putih, melasnir sibakuljogja.jogjaprov.go.id, berasal dari beras cokelat yang telah dibuang sekam dan dedaknya.
Meski proses ini memperpanjang umur penyimpanan beras, namun gizi dan kandungan menguntungkan yang terdapat di dalam sekam dan dedaknya telah hilang.
Proses yang dilewati nasi putih membuatnya mengandung lebih sedikit serat, protein, antioksidan, dan sebagian vitamin serta mineral apabila dibandingkan dengan jenis nasi lainnya.
Mengingat beras merah mengandung kadar serat dan protein yang lebih tinggi, sehingga sering disebut-sebut sebagai pilihan yang lebih baik karena nilai indeks glikemik (IG) lebih rendah daripada nasi putih.
Nilai IG makanan diketahui berdampak terhadap kadar gula darah, karena semakin tinggi nilai semakin besar dampaknya terhadap gula darah.
Meskipun beras merah memiliki nilai IG 50 dan nasi putih memiliki nilai IG 72, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaannya minimal dan produk biji-bijian (lebih dari beras merah atau putih) yang memiliki dampak lebih besar pada gula darah, karena makanan yang berbeda dapat memengaruhi orang yang berbeda secara berbeda.
Kandungan Gizi
* Serat
Beras merah lebih tinggi serat dibandingkan beras putih, sehingga cocok sebagai pilihan yang lebih bagus untuk diet tinggi serat.
Sebagai perbandingan, 100 gram nasi merah mengandung 1,6 gram serat, sedangkan dalam 100 gram nasi putih hanya mengandung 0,4 gram serat.
Tidak hanya mengatasi sembelit, kandungan serat yang tinggi memberikan manfaat kesehatan lainnya seperti, cepat merasa lebih kenyang, yang membantu mengontrol berat badan, menurunkan kadar kolesterol. mengontrol kadar gula darah.
* Karbohidrat
Satu cangkir nasi merah mengandung 52 gram karbohidrat, sedangkan nasi putih mengandung 45 gram karbohidrat per satu cangkir.
Beras merah adalah gandum utuh, yang mengandung lebih banyak nutrisi keseluruhan daripada nasi putih. Mengonsumsi gandum bisa membantu mengurangi kolesterol dan menurunkan risiko stroke, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
* Makronutrien
100 gram nasi putih mengandung serat sebanyak 0,6 miligram, sedangkan nasi merah mengandung serat sebanyak 2 gram.
* Zat besi
Dengan ukuran 100 gram, nasi putih mengandung zat besi sebanyak 1,2 gram, sedangkan nasi merah mengandung zat besi sebanyak 5,5 gram.
* Protein
Kandungan gizi nasi merah dan nasi putih dengan ukuran 100 gram, nasi putih mengandung protein sebanyak 6,8 gram, sedangkan nasi merah mengandung protein sebanyak 7 gram.
* Vitamin
Baca Juga: 10 Cara Atasi Rambut Rontok karena Stres Sebelum Semakin Parah!
Kandungan gizi nasi merah dan nasi putih dengan ukuran 100 gram, nasi putih mengandung vitamin B6 sebanyak 0,1 miligram, sedangkan nasi merah mengandung vitamin B6 sebanyak 0,3 miligram.
* Mineral
Dalam takaran 100 gram, nasi putih mengandung folat sebanyak 108 mikrogram, fosfor 68,8 miligram, magnesium 24,2 miligram, zink 0,8 miligram, selenium 14 mikrogram, tembaga 0,1 miligram, dan mangan 0,7 miligram.
Sementara itu, nasi merah mengandung folat sebanyak 18,2 mikrogram, fosfor 208 miligram, magnesium 78,8 miligram, zink 1,4 miligram, selenium 11,7 mikrogram, tembaga 0,2 miligram, dan mangan 2,0 miligram.(*)
Baca Juga: Beri Mainan Berwarna Cerah, Cara Mudah Cegah Mata Juling Anak