GridHEALTH.id - Aktor senior Henky Solaiman meninggal dunia 15 Mei 2020 silam pukul 16.40 WIB.
Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di bilangan Kedoya, Jakarta Barat.
Penyakit kanker usus disebut-sebut jadi penyebabnya.
Saat memutuskan mundur dari sinetron Dunia Terbalik, Henky Solaiman sudah tahu bahwa dirinya mengidap kanker usus sekitar bulan September tahun 2019.
Awal kecurigaannya adalah karena ia mengalami sulit buang air besar.
Henky kemudian memutuskan pergi ke dokter dan setelah dilakukan endoskopi diketahui bahwa dirinya memiliki tumor yang menghalangi usus.
Hanya saja, saat itu, Henky Solaiman memilih untuk melakukan terapi di rumah.
Ketika divonis mengidap kanker usus, Henky Solaiman justru menolak untuk mendapat perawatan medis.
Alasannya, Henky Solaiman merasa tidak bisa hidup normal lagi setelah operasi atau pun kemoterapi.
Tumor ganas ini biasanya menyerang mereka yang berumur 50 ke atas.
Baca Juga: Bagaimana Proses Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara? Ini Penjelasannya
Belum ada yang dapat memastikan apa yang sebenarnya jadi penyebab kanker usus besar.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.
Satu hal yang pasti, perubahan tertentu pada DNA bisa menyebabkan sel-sel tubuh normal berubah mengganas menjadi kanker.
Beberapa makanan dan minuman tersebut dianggap dapat memicu peradangan di dalam tubuh dan bisa berkembang menjadi kanker usus.
Inilah makanan dan minuman penyebab kanker usus yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Daging merah
Daging merah adalah makanan penyebab kanker usus yang pertama.
Daging merah seperti daging sapi, daging domba, dan babi merupakan sumber protein, vitamin dan mineral yang baik.
Ternyata, mengonsumsi daging merah secara berlebihan dapat menyebabkan kanker usus.
Para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi 50 gram daging merah setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker usus sebesar 18%.
2. Daging olahan
Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Untuk Membantu Pulih Lebih Cepat Setelah Operasi Kanker Payudara
Daging olahan adalah daging yang diasapi, diasinkan atau diawetkan dengan bahan kimia tambahan.
Daging olahan seperti bacon, ham, kornet, dan burger yang dikonsumsi lebih dari 700 gram dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kanker usus.
3. Biji-bijian olahan
Sama seperti daging olahan, biji-bijian yang melewati proses olahan juga dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Beberapa produk dari biji-bijian olahan antara lain roti putih, mie instan, sereal, dan makanan yang terbuat dari tepung terigu.
Berbagai biji-bijian olahan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah serta memicu terjadinya resistensi insulin.
4. Makanan tinggi gula
Makanan yang mengandung gula tinggi tersebut jika dikonsumsi dengan jumlah berlebihan dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas termasuk dalam penyebab penyakit kanker usus.
5. Makanan yang digoreng
Makanan yang banyak mengandung lemak ini terkadang sulit dicerna oleh organ usus.
Baca Juga: Pasien Kanker Jangan Sampai Malnutrisi Agar Terapinya Sukses dan Kualitas Hidup Meningkat
Akibatnya, proses pengolahan makanan di perut akan terganggu.
Jika hal tersebut terjadi, maka dapat menyebabkan risiko refluks asam yang dapat membuat perut terasa menyakitkan.
Seiring waktu, kondisi tersebut dapat memicu penyakit kanker usus.
Pengobatan kanker usus besar tergantung pada stadium kanker. Secara umum, pengobatannya meliputi operasi, kemoterapi, dan radiasi.
Operasi pemotongan usus bisa dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker.
Tak jarang, setelah operasi, penderita harus dipasang kolostomi, yaitu lubang dari usus besar ke luar tubuh untuk membuang feses.
Baca Juga: Pengobatan Kanker Payudara dari Bahan Alami Tanaman Obat Herbal