Find Us On Social Media :

Jepang Beri Donasi 200 Obat Untuk Atasi Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Fomepizole, obat gangguan ginjal akut donasi dari Jepang.

GridHEALTH.id - Sebanyak 14 rumah sakit rujukan nasional itu terletak di 13 provinsi akan menerima obat donasi dari Jepang untuk mengatasi gangguan ginjal akut GgGAPA (Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal) pada anak yang terjadi di Indonesia.

Rumah sakit tersebut, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Provinsi lain adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

Rumah sakit tersebut di antaranya RSUP H Adam Malik (Medan), RSUP dr Djamil (Padang), RSUP dr Hoesin (Palembang), RSUP dr Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RSUP dr Hasan Sadikin (Bandung), RSUP dr Sarjito (Yogyakarta), RSUP dr Kariadi (Semarang).

Selanjutnya, RSUD dr Soetomo (Surabaya), RSUP Sanglah Denpasar (Bali), RSUD dr Soedarso (Pontianak), RSUD Abdul Wahab Sjahranie (Samarinda), RSUP dr Wahidin Sudiro Husodo (Makassar), RSUP Prof R D Kandou (Manado) RSUD Dok II Jayapura (Jayapura).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan adalah negara Jepang  yang mendonasikan 200 vial obat Fomepizole untuk mengatasi gangguan ginjal akut di Indonesia.

"Obat ini (Fomepizole) tiba di Indonesia Sabtu dini hari, dan didistribusikan sesuai kebutuhan ke seluruh rumah sakit rujukan tingkat propinsi di Indonesia," kata Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Sabtu malam (29/10/2022)

Ia mengatakan obat tersebut merupakan donasi dari PT Takeda Indonesia yang segera didistribusikan menuju 14 rumah rumah sakit rujukan di tingkat provinsi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan hibah obat tersebut dilaksanakan dengan itikad baik atas nama kemanusiaan untuk kepentingan kesehatan anak Indonesia.

"Obat antidotum ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh pasien di Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, Indonesia juga mendatangkan obat serupa pada 10 dan 18 Oktober 2022 sebanyak 10 vial dari Singapura. Dalam uji coba di RSCM Jakarta, 10 pasien yang menerima Fomepizole menunjukkan perbaikan kesehatan.

"Tiga orang anak sudah tidak membutuhkan ventilator dan satu orang sudah dipulangkan. Bisa disimpulkan bahwa obat ini memberikan dampak positif untuk pengobatan pasien gangguan ginjal akut," katanya.

Pada hari Kamis (27/10/2022), Kementrian Kesehatan mengumumkan jumlah pasien gagal ginjal akut pada anak dari yang sebelumnya 251 orang menjadi 269 orang. 

Baca Juga: Gagal Ginjal Jadi Komplikasi Yang Bisa Terjadi Pada Pasien Covid-19 Parah, Ahli Menjelaskan Mengapa Bisa Terjadi

Baca Juga: Jangan Sampai Enggak Tahu, Ternyata Air Rebusan Tanaman Herbal Ini Bermanfaat Untuk Mengobati Kanker Payudara

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyatakan terdapat tambahan 18 kasus dari data yang mereka rilis sebelumnya pada Senin, 24 Oktober 2022. Dari jumlah itu, 3 kasus tergolong baru.

Selain itu, terdapat pula kenaikan angka kematian akibat masalah gagal ginjal akut pada anak. Jika data sebelumnya menyatakan korban meninggal mencapai, 151 anak, kini naik menjadi 157 anak.

Sebanyak 73 pasien masih dirawat, dan 39 dinyatakan sembuh. Mengenai penyebaran kasusnya, Syahril menyebut bahwa data terbaru menunjukkan sebaran juga bertambah menjadi 27 provinsi, dari sebelumnya 26 provinsi.

"Distribusinya tertinggi DKI ada 57 kasus, Jawa Barat 38 kasus, Aceh 30 kasus, kemudian ada Jawa Timur, Sumbar, Bali, dan Banten," kata Syahril.

Ia juga mengatakan, obat Fomepizole merupakan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  untuk mengatasi keracunan obat pada pasien gangguan ginjal akut. (*)

Baca Juga: Stroke Bisa Menyerang Saat Tidur, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai

Baca Juga: Latihan Band Resistensi yang Dapat Dilakukan Dengan Mudah di Rumah