GridHEALTH.id -Menjalani kehamilan sehat selama janin di kandungan, hingga mendapatkan bayi yang juga sehat tanpa kurang apapun di saat persalinan nanti adalah dambaan semua wanita.
Tetapi untuk mendapatkan semua itu, tentunya harus dibarengi dengan usaha, terutama dari si ibu, supaya kehamilannya tetap terjaga kesehatannya.
Berikut adalah sejumlah tips menjaga kesehatan ibu hamil agar tetap sehat saat mengandung:
1. Makan makanan sehat
Makan makanan sehat sangat penting bagi ibu hamil. Bayi membutuhkan nutrisi untuk tumbuh sehat dan kuat di dalam kandungan.
Makan banyak buah dan sayuran berwarna, biji-bijian, makanan kaya kalsium dan makanan rendah lemak jenuh.
2. Minum vitamin prenatal setiap hari.Mengonsumsi multivitamin prenatal setiap hari dapat membantu memastikan kita mendapatkan jumlah nutrisi penting yang dibutuhkan ibu dan bayi selama kehamilan, Ini termasuk asam folat, zat besi dan kalsium.
3. Tetap terhidrasi
Tubuh wanita hamil membutuhkan lebih banyak air daripada sebelum hamil. Bertujuan untuk delapan cangkir atau lebih setiap hari.
4. Rutin pemeriksaan perawatan prenatal
Wanita harus mendapatkan perawatan prenatal secara teratur dari penyedia layanan kesehatan.
Baca Juga: Ketika Malaria Menginfeksi Plasenta Selama Kehamilan, Kekebalan Bayi di Masa Depan Dapat Terpengaruh
Baca Juga: 5 Jenis Antibiotik Pada Anak yang Aman Diberikan dan Dosis Pemakaiannya
Ibu yang tidak mendapatkan perawatan prenatal secara teratur jauh lebih mungkin untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah atau komplikasi lainnya. Jika tersedia, pertimbangkan perawatan prenatal kelompok.
5. Hindari makanan tertentu
Ada makanan tertentu yang harus dihindari wanita saat hamil. Jangan makan daging mentah, hai, sushi, telur mentah (juga dalam mayones), keju lunak (feta, brie) dan susu yang tidak dipasteurisasiProduk hewani mentah dan tidak dipasteurisasi dapat menyebabkan keracunan makanan. Beberapa ikan, bahkan saat dimasak, bisa berbahaya bagi bayi yang sedang tumbuh karena mengandung merkuri yang tinggi.
6. Jangan minum alkoholJangan minum alkohol sebelum dan selama kehamilan dan saat menyusui. Minum alkohol meningkatkan risiko memiliki bayi dengan gangguan spektrum alkohol janin (FASD/fetal alcohol spectrum disorder ).
FASD dapat menyebabkan fitur wajah yang tidak normal, ketidakmampuan belajar yang parah, dan masalah perilaku.Alkohol dapat memengaruhi kesehatan bayi pada tahap awal kehamilan, sebelum seorang wanita mengetahui bahwa dia hamil. Karena itu, wanita yang mungkin hamil juga tidak boleh minum alkohol.
7. Jangan merokokMerokok tidak sehat bagi ibu dan janinnya. Ini meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS/sudden infant death syndrome), kelahiran prematur, keguguran, dan hasil buruk lainnya.
8. Tetap berolahraga Olahraga harian atau tetap aktif dengan cara lain dapat membantu ibu hamil tetap sehat selama kehamilan. Periksa dengan dokter untuk mengetahui seberapa banyak aktivitas fisik yang tepat dan jenisnya.
Baca Juga: 8 Kondisi yang Membuat Wanita Harus Segera Menemui Dokter Obgin
Baca Juga: Resistensi Bakteri Meningkat Karena Penyalahgunaan Antibiotik Selama Pandemi Covid-19, Studi
9. Dapatkan suntikan fluFlu dapat membuat wanita hamil sangat sakit dan meningkatkan risiko komplikasi untuk bayinya.
Suntikan flu dapat melindungi dari penyakit serius dan juga membantu melindungi bayi setelah lahir. Tanyakan kepada dokter tentang cara mendapatkan suntikan flu.
10. Tidur yang cukupTidur yang cukup (7 hingga 9 jam) penting untuk ibu hamil dan janinnya. Cobalah untuk tidur miring ke kiri untuk meningkatkan aliran darah.
11. Mengurangi stres
Baca Juga: Radang Otak Akibat Infeksi Bisa Mengancam Jiwa, Perhatikan Gejala dan Pengobatannya
Baca Juga: Pemeriksaan Pertama Kehamilan dengan USG, Apa yang Bisa Diketahui?
Mengurangi stres sangat penting untuk menjalani kehamilan sehat. Wanita hamil harus menghindari, sebisa mungkin, situasi yang membuat stres. Minta tolong pada orang yang kita cintai untuk membantu kita mengelola stres dalam hidup.
12. Rencanakan waktu yang tepat untuk hamil.
Jika kita memilih untuk hamil pada saat kita tahu bahwa kita paling sehat, itu meningkatkan peluang untuk memiliki kehamilan yang sehat dan kelahiran yang sehat.
Ini tidak hanya berarti bahwa wanita harus memastikan bahwa mereka sehat sebelum hamil, tetapi mereka juga harus mempertimbangkan usia mereka sebelum hamil.
Ibu yang memiliki anak di usia dini (lebih awal dari 16 tahun), atau di akhir kehidupan (lebih dari 40 tahun) memiliki risiko lebih besar untuk melahirkan prematur.
Juga, wanita yang hamil lagi terlalu cepat (kurang dari 18 bulan di antara kelahiran) bahkan lebih mungkin untuk memiliki bayi prematur. (*)
Baca Juga: Inilah 7 Cara Terbaik Menjaga Lutut Agar Tetap Sehat dan Kuat
Baca Juga: Jerawat di Area Vagina Moluskum Kontagiosum Bisa Menular dengan Mudah
Baca Juga: Simak Fakta Tentang Kutil Kelamin, Jangan Coba-coba Obati Sendiri