GridHEALTH.id - Wanita dengan penyakit ginjal jangka panjang (kronis) sebaiknya sejak awal mendapat informasi yang jelas tentang risiko kehamilan, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk bayi mereka.
Tetapi penelitian baru menilai kemungkinan bahwa bayi akan lahir sehat, dan memperkirakan dampak kehamilan pada penyakit wanita.
Kehamilan diketahui memberikan tekanan tambahan pada ginjal wanita dengan penyakit ginjal lanjut (tahap 3 sampai 5).
Tetapi sampai saat ini hanya ada sedikit informasi yang dapat diandalkan untuk memandu wanita mempertimbangkan untuk memiliki bayi.
Studi baru, yang terbesar hingga saat ini, memberikan perkiraan seberapa besar kemungkinan penyakit ginjal wanita berkembang selama kehamilan.
Tergantung pada stadium penyakit, fungsi ginjal menurun sebanyak dalam sembilan bulan kehamilan seperti pada 1,7 sampai 4,9 tahun hidup dengan penyakit ginjal.
Ini berarti beberapa wanita akan membutuhkan transplantasi atau dialisis jauh lebih awal daripada yang seharusnya mereka lakukan.
Begitu kehamilan mencapai 20 minggu, hampir semua bayi selamat. Tetapi lebih dari setengahnya lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah.
Risiko pada bayi ini meningkat jika ibu memiliki tekanan darah tinggi, protein bocor ke dalam urin (proteinuria), atau mempertahankan kadar produk limbah yang disebut kreatinin (yang seharusnya turun selama kehamilan).
Informasi baru memungkinkan untuk konseling yang lebih baik untuk wanita dengan penyakit ginjal yang sedang mempertimbangkan kehamilan, atau sudah hamil.
Dokter dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi dan memantau wanita dengan risiko tinggi. Mereka dapat bekerja dengan wanita untuk merencanakan dialisis atau transplantasi, di mana itu mungkin diperlukan.
Apa masalahnya wanita dengan penyakit ginjal, lalu hamil?
Baca Juga: Simak, 7 Makanan Penyebab Penyakit Ginjal yang Perlu Dihindari!
Baca Juga: Healthy Move, Lakukan Olahraga dengan Hati-hati Agar Tak Terkena Deretan Cedera Ini
Studi lama telah menunjukkan bahwa wanita dengan penyakit ginjal kronis sebelum kehamilan berisiko lebih tinggi memiliki bayi prematur dan berat badan lahir rendah.
Bayi-bayi ini berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan dan perkembangan. Kehamilan juga kemungkinan akan menambah tekanan pada ginjal wanita dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut, mengurangi kapasitas ginjal untuk menyaring produk limbah.
Sebagian besar studi ini tidak memperhitungkan tingkat keparahan penyakit ginjal. Ada kebutuhan untuk penelitian yang lebih besar untuk memprediksi wanita mana yang berisiko lebih tinggi mengalami masalah, dan faktor mana yang paling baik menilai risiko seorang wanita.
Sekitar 1 dari 750 kehamilan melibatkan seorang wanita dengan penyakit ginjal kronis lanjut (stadium 3 sampai 5).
Source | : | Kidney Care UK,National Institute fo Care and Health Research |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar